Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Fenomena E-Book Bajakan, Jeruk Nipis untuk Luka Hati Para Penulis

11 Maret 2018   00:48 Diperbarui: 11 Maret 2018   14:24 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saat ini, yang bisa saya dan sahabat-sahabat saya lakukan hanyalah sebatas me-report akun-akun penjual tersebut satu per satu. Jauh di lubuk hati, sebetulnya saya mengakui jika ini adalah tindakan menggarami lautan. Sia-sia. Sebab satu akun penjual terblokir, akun-akun senada akan terus menerus bermunculan, bahkan beranak pinak. Kian hari jumlahnya kian banyak hingga akhirnya tak terpantau lagi.

Akun-akun penjual e-book bajakan (screenshot pribadi)
Akun-akun penjual e-book bajakan (screenshot pribadi)
Benar. Sia-sia.  Tapi ini jauh lebih baik daripada berdiam diri saja. Setidaknya ada hal yang bisa kami upayakan untuk memerangi keberadaan e-book bajakan ini.

Pasar e-book bajakan masih eksis lantaran masih banyak pembelinya. Untuk itu, saya memohon dengan sangat, bagi kalian yang masih senang berbelanja e-book bajakan ... tolong berhentilah. Tolong pikirkan sejenak perasaan sahabat-sahabat saya yang saat ini tengah terluka. 

Penghasilan penulis (terutama penulis baru) itu, tidaklah seberapa. Royalti yang mereka terima dari buku-buku yang laku terjual masih harus dipotong pajak yang nominalnya tidak sedikit. Pahamilah, hanya segelintir saja penulis yang bisa sesukses J.K Rowling atau Tere Liye.

Saya mengerti, kalian mungkin tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Yup, harga buku sekarang memang mahal. Tapi kalau kalian mengerti proses panjang terbitnya sebuah buku, pasti akan maklum. Toh penulis tidak akan marah kalau kalian tidak mampu membelinya. Masih bisa pinjam punya teman, masih bisa ikut kuis-kuis atau give away yang menghadiahkan buku gratis, masih bisa jadi anggota perpustakaan. Apa sajalah, yang penting jangan beli buku bajakan.

Aplikasi iPusnas (screenshot pribadi)
Aplikasi iPusnas (screenshot pribadi)
Bahkan jika kalian benar-benar tidak punya uang  untuk membeli e-book yang asli, kalian masih bisa menikmati e-book gratis secara legal kok. Ada aplikasi iPusnas dari perpustakaan nasional RI. Cukup unduh aplikasinya, dan kalian akan dapati kalau koleksi bukunya cukup lengkap. Lebih enak lagi, kalian bisa membacanya dengan leluasa tanpa rasa bersalah.

Yuk, sama-sama membiasakan diri untuk tidak bangga jadi pencuri!

****

Salam dari Tepian Musi,

Arako

Sumber foto tangkapan layar :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun