Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Penerjemah, Sang Pewakil Bangsa dari Rumah

11 Juli 2022   06:30 Diperbarui: 11 Juli 2022   06:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terjemahan sumber foto: Romain Vignes/UNSPLASH

Terlahir dari keluarga yang pas-pasan, saya sejak kecil memang tidak pernah menjalani kursus bahasa Inggris. Bahasa Inggris selama bertahun-tahun menjadi momok dan saya tak memiliki minat untuk mempelajarinya.

Bahkan ketika duduk di bangku SMP beberapa tahun sebelumnya, saya sampai menyewa jasa penerjemah di dekat rumah yang kebetulan ada di lingkungan kampus, untuk menerjemahkan tugas bahasa Inggris yakni sebuah essay liburan.

Di momen itulah saya merasa kalau seorang penerjemah adalah profesi yang begitu keren. Alasan kenapa saya begitu mengagumi orang-orang yang mampu berbicara dalam bahasa asing.

Cerita Ira Susana, Sang Pengalih Bahasa 28 Tahun

Jika saya berpikir bahwa mempelajari bahasa Inggris itu sesuatu yang sangat rumit, saya mungkin harus merasa malu dengan Ira Susana.

Bukannya satu, Ira bahkan begitu fasih dengan bahasa Inggris dan bahasa Prancis. Sesuatu yang membuatnya berkecimpung dalam profesi penerjemah lepas selama lebih dari dua dekade lamanya. Cerita Ira yang begitu inspiratif ini saya peroleh ketika membaca wawancaranya di blog Desi Mandarini.

Dalam dunia profesi penerjemah, Ira memang bukanlah pengalih bahasa sembarangan karena dia seorang penerjemah bersertifikat. Sudah terpikat dengan dunia pendidikan sejak jadi guru bahasa Inggris di tahun 1994, Ira pun mulai mengajarkan bahasa Indonesia ke orang-orang asing tiga tahun kemudian.

Kemampuannya itu juga membawa Ira bekerja sebagai penerjemah di sebuah firma hukum Bali pada tahun 2006-2008, yang membuatnya meraih sertifikasi dari LB UI. Dirinya pun mengurai dua kisah pengalaman terhebatnya sebagai pengalih bahasa. Pertama saat terlibat sebagai penerjemah dalam pengadilan yang menghadirkan salah seorang pengacara terkenal negeri ini, Hotman Paris Hutapea dan kedua ketika berjumpa Menlu AS, John Kerry di Brunei Darussalam pada tahun 2013.

Manfaat Internet Bagi Penerjemah Masa Kini

Jika dulu profesi seperti Ira mungkin cukup langka, tidak dengan saat ini. Bahkan penerjemah dianggap sebagai salah satu profesi yang sangat menjanjikan di zaman serba online karena dapat dikerjakan di rumah.

Agar profesi ini bisa dijalankan dengan maksimal, jelas dibutuhkan akses internet yang begitu lancar jaya seperti yang ditawarkan oleh IndiHome. Produk unggulan Telkom Indonesia ini memang sudah lama dikenal sebagai ikon internetnya Indonesia karena memang IndiHome tak berlebihan dianggap sebagai tulang punggung akses online masyarakat Nusantara.

Tentu dengan kemampuan luar biasa mereka dalam menerjemahkan bahasa asing, pendapat saya pun masih cukup relevan hingga saat ini. Bahwa para penerjemah tak ubahnya para pewakil bangsa yang bisa bekerja dari rumah-rumah. Kendati tak tampak dari luar, kehadiran mereka adalah kunci kita bisa mempelajari negara asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun