Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita dari Sepiring Klepon Beraroma Rindu

30 April 2022   21:37 Diperbarui: 30 April 2022   21:39 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es krim Aice mochi klepon dan varian lainnya Arai Amelya

dua bungkus Aice mochi klepon untuk berbuka puasa Arai Amelya
dua bungkus Aice mochi klepon untuk berbuka puasa Arai Amelya

Aah, aku jadi ingat kata-kata Diah Nimpuno yang dia tulis dalam bukunya Nostalgia Kue Tenong (2016). Menurut Diah, kue yang dikenalkan oleh imigran Indonesia pada masyarakat Belanda sejak tahun 1950-an itu memiliki nilai filosofi yang tinggi. Tekstur 'keras' saat menggigit yang diikuti rasa manis dalam klepon adalah analogi bahwa kejadian menyusahkan akan terasa manis di kemudian hari.

Dan Aice Mochi Dessert untuk varian klepon, menurutku sangatlah sempurna membingkai ciri khas kue tradisional ini, tanpa mencederai sejarahnya yang begitu panjang.

Aku bisa membayangkan jika mbahkung masih hidup hingga saat ini, bahkan aku bisa mendengarkan suaranya, merajuk meminta padaku yang kini sudah bekerja ini, untuk dibelikan Aice mochi klepon setiap hari.

Tanpa sadar, khayalan itu membuatku tersenyum.

Klepon yang pernah membuatku bahagia, lalu membuatku begitu sedih dan kini jadi pembawa kehangatan rindu yang begitu menyenangkan.

Sekali lagi terimakasih Aice es krim berkualitas.

Kini akhirnya aku tahu bahwa sepiring rindu yang selalu kusimpan untuk kakekku, akan selalu abadi dan membuat hangat hati lewat bungkus demi bungkus Aice mochi klepon yang kusantap.

Jadi, apakah kalian juga punya kenangan di setiap gigitan klepon juga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun