Mohon tunggu...
Arai Jember
Arai Jember Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Katakan Dengan Tulisan Jika Tak Sanggup Berlisan

Menulis itu investasi. Setiap kebenaran tulisan adalah tanaman kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muhammad SAW, Teladan Pendobrak Peradaban

18 November 2019   08:23 Diperbarui: 18 November 2019   08:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam La Vie De Mahomet, Raymond Leruge, menulis: ..."Dalam kenyataannya, ia (Muhammad saw.) adalah promotor revolusi sosial dan revolusi internasional yang pertama... Ia meletakkan dasar-dasar suatu negara yang disiarkan ke seluruh dunia, yang semata-mata hanya menjalankan hukum keadilan dan kasih sayang. Ia mengajarkan persamaan di antara seluruh manusia serta kewajiban untuk saling menolong dan persaudaraan sedunia."

Iya, kehebatan Nabi Muhammad sebagai panutan (termasuk pioner peradaban) memang bukan isapan jempol belaka. Seluruh apa yang ada pada beliau adalah kebaikan. Hingga Allah pun mengabadikan perannya sebagai teladan baik bagi manusia melalui firmanNya di dalam surat Al-ahzab ayat 21. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjabarkan bahwa ayat ini adalah pokok yang besar dalam mengikuti Rasulullah SAW dalam berbagai perkataan, perbuatan dan keadaan beliau. 

Beliau memang teladan dalam semua hal. Dalam urusan peradaban, nampak dari kesuksesan beliau mentransformasi bangsa Arab. Dari komunitas gurun biasa saja menjadi entitas adidaya, menjadi pioner peradaban dengan rengkuhan wilayah mencapai 2/3 dunia. Beliau satu-satunya insan yang berhasil membangun peradaban manusia dengan level mulia.

Sentuhan Islam yang beliau bawa adalah kunci pengangkat bangsa Arab dari belenggu kejahiliyahan. Mereka bangkit dan tampil menjadi sosok terbaik di segala bidang. Kehidupan yang dulunya diwarnai syahwat kemaksiatan, kental dengan riba, akrab dengan ketidakadilan dan ketimpangan strata, semuanya berubah atas kepemimpinan Nabi Muhammad dengan Islam. 

Nabi berhasil memutuskan warisan penyembahan berhala-berhala menuju Tauhid. Kultur kesyirikan didobrak dengan penghambaan ad Allah semata, berhukum dan menyembah hanya padaNya. Sehingga muamalah jahiliyah bergeser menjadi muamalah berdasarkan petunjuk ilahiah. Nabi juga berhasil menanamkan sistem pemerintahan yang kokoh dan sukses menciptakan keadilan. Yang menjadi bibit unggul peradaban Islam. 

Ketika Islam mewujud dalam entitas Daulah 

Madinah, beliau bersegera mengintegrasikan keamanan dalam negeri dengan menyatukan suku-suku di dalamnya, kemudian mengutus beberapa shahabat memerankan tugas pejabat negara. Beliau juga memikirkan gebrakan ke luar negeri dengan mengirim surat kepada para raja di sekitar guna menawarkan Islam.

Kiprah beliau juga menunjukkan jejak hebat dalam strategi militer. Bahkan tidak kurang Nabi memimpin 27 kali peperangan. Semuanya dalam rangka memantapkan syiar Islam. Memastikan Islam sampai pada setiap orang, untuk dipraktekkan dalam semua hal, bukan sebatas ibadah semata. Islam menjadi nafas bagi peradaban manusia. 

Peradaban unggul ini kemudian berlanjut hingga era kekhalifahan selama 14 abad. Masa itu adalah masa dimana dunia Islam mendapatkan tempat istimewa dari lawan maupun kawan karena keagungan yang dimilikinya. Pernah suatu ketika Raja Spanyol Kristen, Ardoun Alfonso pada tahun 351 H berkunjung kepada Khalifah Al-Mustansir. Melihat bagaimana keadaan peradaban Islam pada waktu, tatkala menghadap khalifah, Alfonso merebahkan diri bersujud sesaat kemudian berdiri tegak, lalu maju beberapa langkah dan kembali bersujud. Itu dilakukan berulang-ulang sampai dia berdiri tegak di hadapan khalifah, kemudian membungkukkan lagi untuk mencium tangan khalifah.

Hal ini mengisyaratkan tentang bagaimana kewibawaan peradaban Islam dimata lawan maupun kawan dengan segala keutamaan yang ada padanya. Hingga Will Durant seorang sejarawan barat, dalam buku yang dia tulis bersama Istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, dia mengatakan: ....Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.... 

Tentu jika ingin membangun peradaban demikian, dalam urusan pemerintahan dan kenegaraan inipun jejak nabi wajib diteladani. Tidak boleh pilih-pilih dalam meneladaninya. Sebab Kitabullah telah mengingatkan: "Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sungguh Allah amat keras hukuman-Nya" (TQS al-Hasyr: 7).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun