Mohon tunggu...
A R A H
A R A H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dream big! and make it happen:)

Hello~welcome to my page:) Terimakasih tak terhingga sudah mampir, semoga apa yang aku tulis bisa bermanfaat ya! Salam Hangat, Penulis;) for business : thinkagainpartner@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diri Sendiri: Remaja Dan Jati Dirinya

27 Oktober 2021   14:06 Diperbarui: 23 Januari 2024   12:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak ada yang lebih paham diri sendiri kecuali diri kita sendiri. Itulah kata-kata yang muncul dipikiran akhir-akhir ini. Berbagai macam kesalahan yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan terus menerus terjadi. Berbagai macam pertanyaan-pertanyaan selalu mengudara di pikiran. Seperti apakah diriku?Apakah ini memang wajar? Apakah semua remaja seperti ini? Tertekan,overthinking,ketidakfokusan,kegagalan dan segala hal yang menumpuk di kepala, apakah memang seperti ini kehidupan? 

Terkadang di berbagai hal kita cepat menyimpulkan. Hal tersebut lantas tidak menyurutkan kita untuk mengetahui lebih dalam apa itu makna kehidupan. Akal ini terus bertanya-tanya dan tidak tahu ujung dari pertanyaan itu. Hari-hari pun terus berlalu, dan kenangan masalalu atas kenangan-kenangan pahit dan manis mulai terlintas dipikiran. Pertanyaan itu pun muncul lagi. 

Seperti apa masa depanku nanti? Seperti apakah kehidupanku nanti? Mungkin beberapa orang menganggap itu hal yang wajar bagi setiap remaja. Atau justru sebaliknya? Hal tersulit dalam hidup saat ini menurutku adalah mengendalikan diri sendiri,mengenal diri sendiri, dan ketika kita tidak percaya dengan diri sendiri. Aku tidak tahu seberapa kapasitas pengetahuanku hingga aku mengatakan setiap jalan yang aku lakukan benar atau salah. Pikiranku selalu ada di ambang jalan, terus berputar tanpa arah dan tujuan. Tidak tahu maksud hati dan tidak bisa menyelaraskan dengan perasaan. Berbagai sudut pandang selalu muncul di pikirkanku tentang bagaimana masa depanku esok. D

oa dan usaha selalu aku tumbuhkan setiap hari. Mimpi-mimpi yang tinggi selalu menghantui di tengah keramaian hati dan pikiran. Aku terperangkap pikiranku sendiri. Hatiku seperti ini dan kepalaku penuh dengan keputusan. Iringan lagu-lagu itu sedikit menyelamatkanku dari kebisingan kepala. Rasanya tidak pantas untuk mengeluh, karena terlalu banyak anugerah yang diberikan Tuhan. Dan akhirnya aku sadar,aku hanya ingin kejernihan pikiran,hati,dan jiwa.

Kenyataan bahwa dunia ini terus berjalan selalu menghantam pikiranku entah darimana asalnya. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain selalu tak lepas dari pikiran. Pencapaian-pencapaian orang lain selalu jadi patokan. Padahal tidak semua yang kita lihat sesuai dengan kenyataan. Akupun masih bertanya-tanya apa itu arti berjuang. Akankah arti perjuangan sama di setiap orang? Aku rasa tidak. Setiap orang berhak menentukan jalan berjuangnya masing-masing. 

Pikiranku hanya terus berbelit-belit tanpa arti. Padahal aku menginginkan jalan pikiran yang benar dan penuh arti. Tetapi mengapa yang muncul hanya kesia-siaan? Ataukah ini wajar? Semua pertanyaan itu begitu saja terlintas tanpa arah. Tentunya juga tanpa jawaban yang jelas pula dari pikiran. Pertanyaan itu tentunya harus aku pertanggung jawabkan sendiri. Dan aku memutuskan untuk menonton beberapa video motivasi. Berbagai sudut pandang dari orang berpengalaman pun sudah aku dapatkan. 

Mereka berkata untuk tidak menyerah dan terus bergerak dan berjuang meraih impian. Aku pun setuju. Dan akupun sadar, semua pertanyaan berbelit dan rumit di kepala itu adalah bagian awal dari proses menuju penemuan jati diriku yang sesungguhnya. Yang mana itu akan menuntunku menuju tujuan dan impian itu. Fase itu adalah anugerah yang sewajibnya aku syukuri. Berdamai dengan keadaan sulit adalah langkah awal yang harus diambil untuk memulai langkah-langkah berikutnya. 

Meskipun langkah itu terasa berat dan perjalanan yang di tempuh masih sangat jauh, tetapi berdamai dengan diri sendiri adalah cara jitu untuk melewati semua itu. Sesekali kita juga harus beristirahat untuk melanjutkan langkah dan memperkuat kaki untuk terus melaju. Sesekali kita juga perlu berlari dan menengok ke belakang seberapa jauh langkah yang kita ambil. Jangan pernah berhenti untuk belajar kepada diri sendiri. Karena sesungguhnya diri sendiri adalah orang yang kita cari selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun