Mohon tunggu...
Ajeng Arainikasih
Ajeng Arainikasih Mohon Tunggu... Sejarawan - Scholar | Museum Expert | World Traveller

Blogger - Writer - Podcaster www.museumtravelogue.com www.ajengarainikasih.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum, Korea Selatan dan Dai Nippon

5 Desember 2020   10:52 Diperbarui: 5 Desember 2020   11:01 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Gunsan, setelah tahun 2010 pemerintah kotanya juga sengaja mempreservasi beberapa bangunan kolonial Jepang dan menjadikannya museum. Yakni Gunsan Modern Art Museum dan Gunsan Modern Architecture Exhibition Hall yang didirikan tahun 2013. Walaupun banyak menampilkan temporary exhibition, tapi kedua museum memamerkan foto/lukisan yang menampilkan penderitaan rakyat Korea ketika dijajah oleh Jepang dan resistensi mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Korea di pameran permanen mereka.

Busan Modern History Museum, Busan

Selain itu, Busan Modern History Museum  yang dibuka tahun 2003 juga didirikan di bekas bangunan kolonial Jepang. Pamerannya dimulai dengan menceritakan sejarah dibukanya pelabuhan Busan di akhir abad 19 dan pedagang Jepang mulai masuk untuk berdagang di Busan (dibawah kekuasaan Kerajaan Joseon). Lalu pameran berlanjut menceritakan mengenai Busan dibawah eksploitasi kolonial Jepang, dan Busan sebagai kota modern. 

Museum juga menceritakan mengenai Dongyang Cheoksik Co., Ltd. Perusahaan Jepang yang gedungnya kini dijadikan Busan Modern History. Di museum diceritakan bahwa perusahaan tiran ini membuat petani di Kerajaan Joseon tersiksa demi keuntungan perusahaan. 

Beberapa review di situs traveling mengenai museum ini menyayangkan betapa tata pamer museum sangat "menyalahkan" penjajah Jepang . Padahal, museum bisa saja  membahas mengenai sejarah pencapaian Busan sebagai kota yang modern tanpa "mengkambinghitamkan" penjajahan Jepang. 

Tampaknya, trend menggunakan bangunan kolonial untuk museum (misalnya di Gunsan dan Busan) dimaksudkan untuk reframing bangunan itu sendiri. Yakni untuk tidak melupakan mengenai sejarah kelam Korea Selatan di bawah kolonialisme Jepang. Justru bukan untuk melindungi "warisan" dari masa ketika Korea berada dibawah kekuasaan Dai Nippon. 

Mungkin kalau sedang jalan-jalan ke Korea Selatan beberapa museum di atas bisa jadi destinasi alternatif  untuk dikunjungi. Seru kan, melihat Korea Selatan dari sisi lain. Bukan dari sisi K-pop atau K-drama seperti biasanya, tapi dari sisi sejarah kolonialisme Jepang. 

Oh ya, tulisan ini juga dapat didengarkan dalam bentuk podcast lho! Silahkan dengarkan di akun #MuseumTravelogue Talk di Spotify dan Anchor, juga di Google Podcasts. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun