Presiden RI, Joko Widodo dalam pidatonya dihadapan Sidang Paripurna MPR RI saat pelantikan Presiden-Wakil Presiden mengatakan, "Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS dan Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mulai nol persen. Kita harus menuju ke sana."
Semangat yang luar biasa. Dan, patut disambut dengan bahagia. Perihal "simbol" seperti tahun 2045. Bangsa Indonesia memiliki sejarah. Misal, 1908, berdiri Boedi Oetomo; 1928, ada keputusan penting yang disebut Sumpah Pemuda; 1945 Proklamasi kemerdekaan; 1965, peristiwa pemberontakan PKI (orde lama); 1967, mulai orde baru, dan; 1998 gerakan reformasi.
Sejarah mengajarkan, bagaimana membangun gerakan nasionalisme, gerakan kemerdekaan, dan gerakan memperbaiki sistem (reformasi --sistem demokrasi).
Era Boedi Oetomo-Sumpah Pemuda adalah era gerakan (membangkitkan ) nasionalisme; era pasca Sumpah Pemuda-Proklamasi adalah era gerakan kemerdekaan; era pasca proklamsi kerdekaan-orde baru adalah era gerakan transformasi, dan; pasca reformasi adalah era sistem baru.
Era sekarang, kita berada di era Indonesia menuju Indonesia maju. Kenapa era Indonesia Maju?
Reformasi menyepakati sistem demokrasi. Adalah sistem yang diyakini baik; sebagai sarana membawa Indonesia Maju. Kata kuncinya sistem demokrasi.
Masa lalu telah mengajarkan. Berbagai era telah dilalui. Kini, kita berada di era pasca reformasi dengan semangat demokrasi. Berhasil tidaknya sistem demokrasi, bisa dilihat hari ini.
Kembali ke semangat Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat pelantikan Presiden. Kata kuncinya, "Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mulai nol persen." Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menargetkan di tahun 2045. 2045, sering disebut Indonesia Emas (1 abad).
Menuju Indonesia Emas, 2045. Ada pekerjaan rumah yang besar. Perlu langkah strategis; pemikiran strategis; pemikiran sistematis dan perlu metodologi. Pekerjaan penting dan prioritas adalah "mengolah" bonus demografi. Sumber daya manusia.
Bonus demografi yang ada, puncaknya berkisar tahun 2025-2030. Kondisi ini bisa menjadi musibah ataupun anugerah. Bergantung langkah-langkah yang dilakukan. Sampai hari ini rasanya belum ada narasi besar tentang hal tersebut.
Di negara kaya saat rasio ketergantungan rendah penduduk usia muda dijadikan penggerak pertumbuhan. Usia muda (produktif) dipompa produktivitas kerjanya, konsumsi dan tabungan yang dimilikinya.
