Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tidak Saja Bali, Wisman Nakal Ada di Destinasi Wisata Dunia

30 Mei 2023   08:20 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:50 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bali aman dan nyaman bagi wisatawan, (foto:dokumen pribadi)

Tidak saja Bali, Wisman Nakal Ada di Destinasi Wisata Dunia

Saya sempat beberapa kali ke Bali. Menurut saya Bali masih lebih banyak dikunjungi wisman dan wislok (wisatawan lokal) yang tidak nakal tidak aeng aeng atau ugal ugalan, mereka justru ramah, mau bertegur sapa meski dalam 'bahasa tarzan' alias pokoknya ngerti, nyambung. Artinya, Bali masih merupakan destinasi wisata internasional yang ramah, elok, nyaman dan aman bagi wisatawan.

Masalahnya, mengapa masih ada saja wisman yang nakal? 

Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan adanya wisman nakal di destinasi wisata internasional seperti Bali, antara lain:

Ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap budaya dan aturan lokal: Beberapa wisman mungkin tidak memahami atau menghargai budaya, tradisi, dan aturan yang berlaku di destinasi wisata internasional. Hal ini dapat menyebabkan mereka melanggar aturan dengan tidak sengaja atau tidak memperhatikan sensitivitas lokal.

Perbedaan norma dan nilai: Wisman yang datang dari budaya yang berbeda dapat memiliki perbedaan norma dan nilai yang berpengaruh pada perilaku mereka. Hal ini dapat menyebabkan mereka melakukan tindakan yang dianggap tidak pantas atau melanggar norma lokal.

Minimnya pengawasan dan penegakan hukum: Di beberapa destinasi wisata internasional, pengawasan dan penegakan hukum mungkin tidak optimal. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi beberapa wisman untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan tanpa takut akan konsekuensi.

Perilaku impulsif atau kurang bertanggung jawab: Beberapa wisman mungkin terlibat dalam perilaku nakal atau merusak karena kurangnya rasa tanggung jawab atau impulsivitas. Mereka mungkin tidak memikirkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka atau tidak memperhatikan konsekuensi sosial dan lingkungan.

Perubahan dalam profil wisman: Perkembangan pariwisata internasional telah menghasilkan peningkatan jumlah wisman yang mengunjungi destinasi wisata. Dalam sejumlah besar wisman tersebut, ada kemungkinan adanya individu yang tidak mematuhi aturan dan menciptakan masalah di destinasi tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa sekali lagi, mayoritas wisman adalah wisatawan yang bertanggung jawab dan menghormati aturan setempat. Namun, adanya wisman nakal di destinasi wisata internasional tidak seharusnya mencerminkan semua wisman. Pihak berwenang, pemerintah, dan industri pariwisata perlu bekerja sama untuk meningkatkan pengawasan, memberikan edukasi kepada wisman, dan menerapkan sanksi yang sesuai untuk melindungi destinasi wisata dan menjaga pengalaman positif bagi wisman yang berkunjung.

Tidak saja Bali, Wisman Nakal ada juga kok di Destinasi Dunia lainnya.

Bisa dicatat bahwa wisman nakal juga ada lho di beberapa destinasi wisata dunia lainnya. Beberapa kasus wisman melanggar aturan atau nakal, antara lain:

Kasus vandalisme di Taj Mahal, India: Pada tahun 2018, seorang wisatawan asal Polandia ditangkap karena mengukir namanya di dinding Taj Mahal. Tindakan vandalisme ini merusak salah satu ikon budaya dunia dan mengakibatkan kemarahan publik. Wisatawan tersebut didenda dan diusir dari India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun