Mohon tunggu...
Aqsha Al Akbar
Aqsha Al Akbar Mohon Tunggu... -

Yang hilang dan yang datang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini puisiku untukmu

26 Maret 2011   11:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan kini aku telusuri romansa, bersanding kasihmu, dan hangatmu.
Seketika aku pejamkan mata, membelai nadi jiwamu dalam kisah yang tak akan aku akhiri.
Melihat dan merasakan hadirmu, kebahagiaan tak bertepi.
Selama aku dalam pelukmu, kan kurasa apa yang belum aku rasakan.
Kau begitu indah.
Rebah lah kita di atas rerumputan, berembun, bekas kisah hujan malam tadi.
Kudekap, kupeluk, kucium bibirmu. Lepas sudah apa yang menjadi hasrat.
Bergelora dalam pergumulan cinta. Kita tak kenal waktu.
Terus dan terus kita nikmati. Tak mau, kita tak akan mau semua ini berakhir.
Kita buang ego, kita bakar pengkhianatan.
Cinta begitu kuta merelung dua hati kita.
Sampai kapan aku kan berpuisi? Menyebut namamu, tak henti-hentinya.
Aku kira, kita tetap selalu berjalan bersama.
Bukankah kita sudah tenggelam ke dasar samudera cinta?
Tak mungkin lagi kita bisa mengapung di atas keegoan diri kita.
Sayangku, "aku menyayangimu". Hanya itu puisiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun