Mohon tunggu...
AQLI
AQLI Mohon Tunggu... Mahasiswa - naufalaqli2701

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengisi Waktu di Masa Pandemi dengan Hidroponik

25 Juni 2021   16:45 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:00 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak masyarakat yang kegiatannya terganggu. Terutama pada kegiatan pekerjaan, sekolah dan juga kegiatan masyarakat lainnya. Menurut (Kartikasari et al., 2020) banyak upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengisi waktu di rumah, salah satunya meliputi pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan bercocok tanam. kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan bercocok tanam ini mampu memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat dan juga dapat memberikan pengalaman dalam bercocok tanam. 

Ditambahkan (Ahmad & Setyowati, 2021) pada masa pandemik Covid-19 nilai perekonomian masyarakat menurun mengharuskan masyarakat untuk mengambil andil besar dalam ketersediaan kebutuhan secara pribadi pada beberapa komoditas, misalkan cabai, daging ayam, bawang merah dan bawang putih. Urban farming yang berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan dianggap beriringan dengan keinginan masyarakat kota dalam menjalani gaya hidup sehat. Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan karena sepenuhnya menerapkan sistem penanaman organik, yaitu tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis.

Disamping hal diatas, menurut (Badriyah et al., 2020) kebutuhan akan pentingnya  peningkatan stamina tubuh selama pandemi Covid 19 ini, dapat dipenuhi melalui tersedianya senyawa kurkumin yang salah satunya adalah rimpang jahe. Penanam tanaman obat ini dapat diupayakan melalui kegiatan bercocok tanam. Selanjutnya diharapkan dari adanya gerakan bercocok tanam di setiap murah ini nantinya akan memberikan peluang usaha dan peluang bisnis yang sangat menguntungkan.

Hal senada disampaikan (Daryono et al., 2020) bahwa di masa pandemi Kegiatan pembudidayaan tanaman bisa dilakukan di rumah dan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman toga dan buah. Apalagi pada masa pandemic ini masyarakat dihimbau untuk selalu ada di rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi melalui pendekatan berupa sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Baik secara individu maupun kelompok, masyarakat akan mendapatkan pengalaman dari bidang yang sebelumnya belum pernah dilakukan, sehingga terlaksananya kegiatan ini diharapkan akan membawa manfaat pada peningkatan ekonomi pada masa pandemi yaitu dengan bentuk hasil dari penanaman tersebut dapat diperjual belikan nantinya.

Kegiatan yang sama juga dilakukan (Susilawati et al., 2020) untuk Ketahanan pangan dan permasalahan pemenuhan gizi di masa pandemik Covid-19 menjadi masalah baru di masyarakat karena masyarakat diharuskan melakukan physical distancing agar penyebaran virus tersebut dapat dikurangi. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai ketahanan pangan dan pemenuhan gizi keluarga di masa pandemic Covid-19. Metode yang dilakukan dalam ketahanan pangan yaitu dengan gerakan menanam pada lahan kosong yang terbengkalai dan pekarangan rumah dengan bercocok tanam.

Selanjutnya menurut (Suryaningprang et al., 2021) kegiatan bercocok tanam dengan cara konvensional itu membutuhkan lahan, ketersediaan tenaga kerja yang cukup banyak dan lamanya waktu panen yang lebih panjang. Pertanian hidroponik yang menggunakan media tanam selain tanah dapat dilaksanakan di mana saja seperti daerah perkotaan karena tidak membutuhkan saluran tanah yang luas, dapat menjadi solusi bercocok tanam yang mudah dan menyenangkan. Diperkuat lagi  (Yuliani et al., 2021) hidroponik adalah model bercocok tanam yang tidak membutuhkan tanah sebagai media tanam dan tidak perlu lahan yang luas. Hidroponik menjadi alternative pilihan untuk bercocok tanam dengan lahan yang tidak luas dan hasilnya dapat dikonsumsi setiap harinya.

Pebahasan Sub Bab

 

Masa Pandemi

Pada akhir tahun 2019 telah terjadi wabah Covid 19 (Corona Virus Disease 2019) atau yang biasa disebut virus Corona yang asal mula muncul di Kota Wuhan, Tiongkok (China).  Wabah penyakit ini menyerang sistem pernafasan manusia.  Virus Covid-19 ini dapat menyebabkan gangguan ringan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Virus ini dapat menyerang berbagai usia, tidak hanya anak-anak ataupun bayi, tetapi juga orang dewasa bahkan lansia termasuk juga ibu hamil dan menyusui. Penyakit ini menular sangat cepat dan menyebabkan hampir semua negara mengalami wabah ini hanya dalam hitungan bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun