Mohon tunggu...
aqila zahwa
aqila zahwa Mohon Tunggu... Editor - ket

bio

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Liburan yang Tertunda

13 Januari 2019   06:28 Diperbarui: 13 Januari 2019   06:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Libur telah tiba,tapi tidak bagi saya. Sebab orang tua bekerja di bidang swasta, mereka tak akan dapat liburan panjang di akhir tahun. Mereka hanya libur pada hari Sabtu-Minggu dan hari libur nasional. Sebenarnya saya sebagai pelajar tentunya mendapat liburan, tapi lebih tepatnya liburan di rumah.Karena liburan di rumah,pasti akan ada waktu dimana bosan datang.

Kepala di bantal, kaki di guling akhirnya ku ambil Hp barangkali menghilangkan sedikit kebosanan. Kubuka aplikasi berita sekedar iseng saja. Lagipula tak ada yang menjawab pesan saya di aplikasi obrolan. 

Setelah membuka aplikasi berita, saya melihat judul artikel yang sangat menarik artikel tersebut berisi peringatan-peringatan saat liburan akhir tahun. Saya tekan artikel tersebut barangkali ada berita yang penting bagi saya dan keluarga, walaupun kita hanya liburan di rumah.

Saat saya baca artikel tersebut,artikel tersebut berisi peringatan untuk tidak pergi liburan ke daerah pantai dikarenakan perkiraan cuaca yang buruk di akhir tahun. Dengan cepat, saya menjepret layar halaman yang berisikan berita tersebut dan mengirimkan jepretan layar tersebut ke sebagian keluarga saya dan sepertinya mereka sudah membacanya. 

Tak hanya lewat pesan online, saya juga memperingati lewat ucapan. Saya juga binggung mengapa saya memberitahukan berita itu berkali-kali, sampai keluargaku bosan mendengarnya.

Setelah beberapa jam kemudian, sahabat saya dari luar kota,menjawab pesan saya. Saya baru ingat Annisa sudah pulang dari pesantrennya. Meskipun baru dijawab setelah tiga bulan lamanya. Saya mengerti bahwa kita sama-sama memiliki tugas yang sangat banyak dan apalagi Ia dibatasi waktu untuk menggunakan laptopnya.

Tentunya saya tetap senang Ia masih menjawab pesan saya, langsunglah kita bergantian bercerita tentang kejadian-kejadian di sekolah masing-masing. Salah satunya kita bercerita tentang senior kita, Annisa cerita bahwa senior disana sedang siap-siap pergi ke Turki untuk studi tur.

Tiba-tiba konsentrasi untuk menulis ceritaku terhenti.Karena terdengar rencana pergi liburan di ruang tamu. Ternyata ibu dan ayah yang sedang merencanakannya, saat saya mendengar rencana itu saya merasa gembira dan gelisah pada waktu yang bersamaan.

Gembira karena dapat liburan ke luar rumah bersama keluarga dan gelisah karena artikel pada saat itu. Tak lama kemudian saya bergegas dari ruang tengah ke ruang tamu untuk memperingati jika berlibur di daerah pantai tak cocok untuk bulan ini dan mereka mengangguk. Semoga saja rencana itu di cancel, saya memohon dalam hati.

Dan ternyata tidak, esok harinya ku bergegas untuk mempersiapkan perbekalan dan pakaian yang ingin di bawa ke Anyer. Saat mempersiapkan barang-barang tersebut, saya selalu terngiang-ngiang artikel dari aplikasi berita tersebut. Ku berusaha untuk melupakan artikel tersebut tapi tak bisa.

Sampailah hari dimana kita akan berangkat ke Anyer. Ayah sibuk mengagkat perbekalan ke mobil yang inigin kita kendarai, setelah memindahkan barang-barang ayah beristirahat sejenak dan duduk di sofa sambil menikmati kopi hangat agar tak mengantuk nanti di jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun