Mohon tunggu...
AQILA FADIANURON
AQILA FADIANURON Mohon Tunggu... Mahasiswa - aqila fadia nuron lubis

mahasiswa UINSU Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Pada Anak

23 Februari 2021   08:35 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita ketahui bahwa kurang lebih selama 8 bulan ini  siswa/siswi telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau belajar online. Banyak orangtua yang mengeluh dengan kegiatan itu, mulai dari pembelian kuota sampai permasalahan pada anak itu sendiri. Orang tua mengeluh kalau belajar online itu yang sekolah bukan anaknya tapi orangtuanya.

   Meskipun para orang tua banyak mengeluh, tetapi tetap saja jika diberi surat pernyataan dengan ttd diatas matras bahwasanya pihak sekolah tidak akan bertanggung jawab jika anak terkena virus corona apabila sekolah dibuka dan anak belajar disekolah, para orang tua tidak berani untuk mengambil resiko tersebut.  Namun, banyak sekali yang mereka keluhkan. Karena tentu saja para orang tua sangat menginginkan anaknya untuk bersekolah.  Namun, mereka tidak memikirkan dampak negatif yang akan didapatkan anaknya jika bersekolah tatap muka.

      Disini kita akan membahas dampak pandemi pada anak. Apa saja dampak pandemi itu? Dampak pandemi itu ada yang positif dan ada juga yang negatif. Dampak pandemi yang positif itu contohnya seperti anak anak lebih banyak memiliki waktu dengan keluarga dirumah. Namun dampak negatif nya jauh lebih banyak.Apa saja dampak negatif itu?

      Berikut dampak negatif pada anak:

1.Berkurangnya waktu anak untuk bersosialisasi dengan teman temannya
Karna sekarang sedang melakukan kegiatan dari rumah, anak anak jadi tidak banyak melakukan sosialisasi dengan teman sekelasnya ataupun teman temannya yg lain.

2.Anak lebih sering bermain game online
Sering berada dirumah, anak lebih banyak memainkan game online bahkan ada yang sampai tidak tidur sampai pagi.

3.semakin banyak anak anak melakukan kegiatan yang seharusnya belom mereka kerjakan.
contohnya anak anak sekarang banyak yang ngamen menggunakan kostum badut, di jalan jalan bahkan disetiap tempat pasti selalu ada anak anak yang menggunakan kostum badut.

    Saat ini, bukannya berada dirumah, tetapi para orang tua membebaskan anaknya untuk bermain dan berkeliaran diluar rumah. Tanpa peduli mereka melepaskan anaknya begitu saja diluar walaupun semakin meningkat nya wabah covid-19 ini. Dan yang menjadi masalah, jika mereka bertemu dengan Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang memiliki atau membawa virus tetapi memiliki sistem kekebalan tubuh dan imun yang kuat sehingga tidak merasakan sakit. Namun hal ini sangat berbahaya untuk anak-anak dan orang tua atau lansia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tidak lagi mempan dengan cara apapun. Walaupun begitu, pemerintah tetap terus berupaya agar Negara kita ini sembuh dari wabah covid ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun