Mohon tunggu...
Aqiila Rafi Pratama
Aqiila Rafi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu komunikasi Universitas Airlangga

saya merupakan mahasiswa S1 Ilmu komunikasi Universitas Airlangga. sesuai dengan jurusan saya, saya memiliki hobi videografi dan bermain video game. saya selalu tertarik dengan berita otomotif atau hal-hal yang berbai teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Pembangkit Listrik Batu Bara Menghadapi Global Warming

28 Juni 2022   14:15 Diperbarui: 28 Juni 2022   15:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menurut Pak Arief, Shift Manager, PT. YTL Jawa Timur, perlu kita semua ketahui bahwa PLTU yang bahan bakar utamanya menggunakan batubara merupakan tulang punggung dari pemenuhan energi terutama di Jawa-Bali. 

Rencana tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon yang tercipta, dengan tidak lagi membangun PLTU batubara baru, bukan berarti meniadakan PLTU batubara yang sudah berdiri.

Keputusan yang ditetapkan ini tentu saja menciptakan sebuah tantangan bagi perusahaan-perusahaan pembangkit listrik batu bara untuk berinovasi dan menciptakan solusi agar perusahaannya tetap menjalankan bisnis yang sudah cukup lama berdiri. 

Masalah utama dari adanya pembangkit listrik batu bara dan industri pada umumnya adalah polusi udara, dimana limbah CO2 yang mereka keluarkan ke udara dapat menyebabkan efek rumah kaca dan tentunya global warming. 

Langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca adalah dengan tidak membuang limbah CO2 ke udara melainkan ke tanah. seperti yang dilakukan oleh pertamina misalnya, menurut pak Arief, gas CO2 yang merupakan limbah produksi mereka tangkap kemudian diinjeksikan kembali kedalam bumi untuk meningkatkan pemulihan minyak. Proses tersebut dinamakan enhance oil recovery.

Langkah lain yang bisa dilakukan perusahaan pembangkit listrik batu bara adalah dengan memperbaiki efisiensi pembakaran batu bara. Untuk memperbaiki hal tersebut, mereka bisa menggunakan teknologi pembakaran ultra critical dimana uap air yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara itu menjadi sangat tinggi dengan tekanan yang tinggi pula sehingga efisiensi pembangkit menjadi lebih tinggi. perusahaan pembangkit listrik batu bara juga dapat melakukan metode substitusi batu bara dengan melakukan pembakaran biomassa. Mereka bisa mendapatkan biomasssa dari hasil fermentasi limbah kelapa sawit atau biasa disebut CPO. 

Fermentasi tersebut akan menghasilkan gas metan yang dimana gas tersebut nantinya dapat dibakar untuk menghasilkan panas. Penggunaan limbah sebagai pengganti dari batu bara tentu saja bisa sangat bermanfaat karena tak hanya mendapatkan energi saja namun sekaligus mengurangi limbah yang ada.

Perusahaan pembangkit listrik juga bisa menggunakan ammonia. Metode ini juga sudah dilakukan di beberapa negara salah satunya negara Jepang. Karena unsur dari ammonia sendiri hanya nitrogen dan hydrogen, pembangkit listrik yang menggunakan ammonia untuk bahan bakar mereka dapat dipastikan pembangkit tersebut tidak akan menghasilkan gas CO2. 

Sehingga kita tetap mendapatkan energi yang dibutuhkan, tanpa menimbulkan polusi yang membahayakan. Dan masih banyak lagi langkah yang bisa perusahaan pembangkit listrik batu bara untuk mensubstitusi penggunaan bahan bakar mereka dengan bahan yang jauh lebih ramah lingkungan.

Sebagai seorang karyawan yang sudah kurang lebih 20 tahun mengabdikan dirinya di perusahaan pembangkit listrik batu bara, Pak Arief sangat setuju atas rencana pemerintah tersebut. menurutnya bagaimanapun juga CO2 merupakan gas yang paling berperan dalam menciptakan global warming. Efek-efek yang muncul dari global warming sudah sangat kita rasakan sehari- hari. 

Suhu permukaan yang kian meninggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, iklim yang kian tak menentu, permukaan air laut yang meninggi karena es di kutub utara yang mulai mencair dan masih banyak lagi efek yang sudah ada didepan mata kita. Kita harus berupaya untuk sebisa mungkin mengurangi global warming.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun