Mohon tunggu...
Aqiel Mubarok
Aqiel Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembuatan Aplikasi Kelas Literasi Sebagai Penunjang Pembelajaran

28 Agustus 2021   12:31 Diperbarui: 28 Agustus 2021   13:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 masih belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir, Indonesia dihadapkan kepada kenyataan kurang menggembirakan tentang rendahnya perolehan skor tes PISA (Programme for International Student Asessment). Gambaram perolehan peringkat Indonesia dalam evaluasi PISA mengalami penurunan. Sejak empat tahun terakhir, posisi Indonesia menurun di semua bidang yang diujikan: membaca, matematika, dan sains. Pada 2018, ada total 79 negara yang berpartisipasi, dengan jumlah peserta didik ada 600 ribu orang yang berpartisipasi dari seluruh dunia. Berdasarkan laporan PISA akhir tahun 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara. Tiga skor untuk aspek membaca, matematika, dan sains mengalami menurun dari tes PISA 2015. Hasil perolehan skor pada tahun 2015 untuk skor membaca Indonesia ada di peringkat 65, matematika peringkat 66, dan sains peringkat 64. Bahkan diantara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada paling bawah bersama Filipina yang mendapat peringkat terakhir dalam membaca dan skor sebelum terakhir di dua bidang lain.

Pengembangan dan penguatan karakter serta kegiatan literasi menjadi salah satu unsur penting dalam kemajuan sebuah negara dalam menjalani kehidupan di era globalisasi. Forum Ekonomi Dunia 2015 telah memberikan gambaran tentang keterampilan abad ke-21 yang sebaiknya dimiliki oleh seluruh bangsa di dunia. Keterampilan tersebut meliputi literasi dasar, kompetensi, dan karakter. Demi menyukseskan pembangunan Indonesia di abad ke-21, menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia untuk menguasai enam literasi dasar, yaitu (1) literasi bahasa, (2) literasi numerasi, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial, serta (6) literasi budaya dan kewargaan. Kemampuan literasi ini juga harus diimbangi dengan menumbuhkembangkan kompetensi yang meliputi kemampuan berpikir kritis/memecahkan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

Sebagai upaya untuk meningkatan kualitas hidup, daya saing, pengembangan karakter bangsa, serta melihat perkembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi untuk meningkatkan indeks literasi nasional melalui Gerakan Literasi Nasional. Gerakan Literasi Nasional (GLN) lahir dari sinkronisasi semua program literasi yang sudah berjalan pada setiap unit utama yang ada di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam pengembangan budaya literasi. Gerakan Literasi Nasional harus dilaksanakan secara masif, baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang fokus dalam bidang pendidikan merasa terpanggil untuk mengambil peran memberikan kontribusi dalam program peningkatan indeks literasi nasional melalui kegiatan Kulaih Kerja Nyata (KKN) tematik literasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Sebagai bukti nyata UPI turut serta dalam program peningkatan indeks literasi nasional, KKN tematik gelombang 2 diarahkan kepada program literasi yang akan dilaksanakn dalam ranah keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Implementasi programnya akan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan oleh mahasiswa peserta KKN kepada individu-individu yang ada dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Maka dari itu, saya selaku Mahasiswa UPI yang ikut dalam KKN tematik gelombang 2 turut berpartisipasi meningkatkan indeks literasi nasional dengan membuat sebuah aplikasi pembelajaran yang diberi nama Aplikasi Kelas Literasi untuk siswa-siswi MTs Assyafi’iyah 01 Jakarta Selatan, aplikasi tersebut berbasis android yang nantinya akan berisi materi pembelajaran dari mata pelajaran bahasa indonesia, matematika dan ipa yang akan disampaikan dalam bentuk video, selain itu terdapat soal latihan dan quiz untuk menguji pemahamanannya terhadap materi yang telah dipelajari.

Diharapkan dengan adanya kegiatan KKN ini dapat meningkatkan indeks literasi nasional agar  terwujudnya keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21 pada bangsa Indoensia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun