Mohon tunggu...
Apri Yeni
Apri Yeni Mohon Tunggu... Lainnya - You never know what you can accomplish until you try.

Pembelajar seumur hidup.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ulasan Buku "Pasukan Buzzer" Karya Chang Kang-Myoung

29 November 2021   16:47 Diperbarui: 30 November 2021   12:29 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski tidak sesuai dengan ekspektasi saya,  buku bertebal hampir 290 halaman yang terbagi dalam sembilan bab ini, ternyata memiliki taji tersendiri untuk memuaskan saya sebagai pembaca. 

Membaca Pasukan Buzzer seperti menyusuri lahan penuh ranjau. Penulis cerdik menanam ranjau kejutan dengan jenis dan level ledakan yang berbeda. Jika satu ranjau lolos meledak masih ada ranjau lain yang siap mengejutkan pembaca.

Salah satu hal yang memukau saya adalah bagaimana Chang Kang-Myoung memanfaatkan bentuk verbatim dalam karyanya. Percakapan Chatatkat, satu dari tiga anggota tim Aleph, pasukan buzzer dalam novel ini, saat membongkar strategi dan trik-trik timnya kepada seorang wartawan dituliskan Chang Kang-Myoung dalam bentuk potongan-potongan verbatim. 

Tentu verbatim bukanlah suatu yang asing bagi Chang Kang-Myoung, yang berlatar belakang sebagai reporter selama sebelas tahun. Namun bagaimana ia secara taktis menggunakan bentuk tersebut, piawai menyerbarkannya di sepanjang novel, lihai melengkapinya dengan narasi di beberapa bagian, ternyata mampu memberikan sensasi seakan-akan saya sebagai pembaca ada di sana ketika Chatatkat membuka setiap trik-triknya.

Berimajinasi lebih jauh, seandainya saya adalah salah satu warga internet yang dimaksud dalam percakapan tersebut membuat beberapa respon muncul dalam diri saya. Pertama, saya tertarik dengan percakapan tersebut, karena setiap informasi membuat saya menjadi lebih waspada, berharap saya tidak akan masuk pada perangkap yang sama. 

Respon lain, saya merasa marah dan bodoh, karena ternyata saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang sudah masuk dalam perangkap yang sengaja dipasang. 

Namun bisa jadi saya berbesar hati dan berempati kepada diri sendiri bahwa sesungguhnya itu tak sepenuhnya kesalahan saya, toh saya seakan sudah diarahkan, perilaku saya telah diprediksi dan dianalisa sedemikian rupa. 

Terakhir, saya merasa putus asa dan tak berdaya, menyadari bahwa ada tangan-tangan tidak terlihat di sekitar saya yang telah mengatur hidup saya. 

Dan saya bertanya apakah sesungguhnya saya masih memiliki kehendak bebas akan diri saya sendiri, apakah perilaku saya sepenuhnya berada dalam kendali saya, bisa jadi saya hanya pion-pion kecil dalam skema yang lebih besar yang diatur oleh orang-orang yang lebih berkuasa.

Selain terkejut oleh kepiawaian penulis memanfaatkan verbatim, kejutan lain adalah kejelian penulis mengamati perilaku-perilaku yang umum dilakukan oleh para pengguna internet, meramunya dengan isu-isu faktual yang viral di masyarakat dan mengubah semua itu dalam sebuah karya fiksi yang menarik. 

Dalam salah satu bagian diceritakan bagaimana tim Aleph berhasil menghancurkan satu situs komunitas internet, yang merupakan forum diskusi yang mewadahi pemikiran kritis anggota forum terhadap isu sosial, hanya dengan memanfaatkan kebiasaan orang berkomentar terhadap satu unggahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun