Mohon tunggu...
Anas Apriyadi
Anas Apriyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya karyawan swasta yang suka baca. ~menulis menyehatkan jiwa~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hanuman, Film 'Silat' Kamboja yang Siap Saingi The Raid

28 Februari 2015   02:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanuman (sumber: Cambodia Daily)

Perfilman Kamboja memang belum bisa dibandingkan dengan industri perfilman negara Asia Tenggara lain seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Meski begitu Kamboja cukup sering jadi lokasi pengambilan gambar film-film action Hollywood seperti Street Fighter, Tomb Raider, Apocalypse Now, hingga Transformer: Dark of The Moon, dll. Dengan berbagai keterbatasan di Kamboja, Sineas Italia Jimmy Henderson dan Michael Hodgson dari Inggris tertantang untuk membuat film asli Kamboja dengan mengangkat budaya yang ada di sana, dan dibintangi orang-orang Kamboja, maka jadilah film action pertama Kamboja sepanjang sejarah yang diberi judul Hanuman.

[caption id="" align="aligncenter" width="294" caption="sumber: Cambodia News Network"][/caption]

Ceritanya sederhana, ada seorang pemuda yang ingin balas dendam dan melawan kejahatan dari kelompok mafia Kamboja yang tidak tersentuh tangan hukum. Agar lebih leluasa melakukan aksinya, maka ia menjelma jadi sesosok... emm semacam pahlawan bertopeng, dengan memakai Topeng Monyet! Pahlawan bertopeng yang ia perankan diberi nama sesuai legenda raja kera dari ramayana: Hanuman (atau mungkin dibaca Hanu-Man, biar mirip sama Bat-Man, Super Man). Namun dia tidak punya kekuatan super seperti pahlawan bertopeng lainnya, tidak pula tajir seperti Batman, kelebihannya hanyalah jago berantem dengan jurus-jurus Bokator, seni beladiri tradisional Kamboja. Dan dimulailah pertarungan-pertarungan Hanuman melawan musuh-musuhnya yang penuh dengan action yang  memakai koreografi Bokator.

Langsung aja lihat trailernya:

[caption id="" align="alignnone" width="432" caption="Bos musuhnya nih (sumber: Cambodia News Network)"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="480" caption="Hanuman (sumber: Cambodia Daily)"][/caption]

Film Hanuman memiliki beberapa kemiripan latar belakang dengan film kebanggan kita The Raid. Keduanya mengangkat beladiri tradisional dengan nuansa modern dalam koreografi bertarung di film. Sama seperti silat yang kurang dikenal luas di dunia dibanding beladiri lain seperti Muaythai, Kungfu, Karate, JKD, BJJ, dll. Bokator juga mengalami hal yang sama bahkan pernah hampir punah di negara asalnya, dengan film ini nama Bokator sepertinya akan lebih terangkat ke dunia internasional. Sama seperti The Raid yang dikomandoi orang asing (Gareth Evans) sebagai sutradara dan penulis ceritanya, Hanuman juga disutradarai oleh orang asing, Jimmy Henderson, serta ditulis ceritanya oleh Michael Hodgson, harus diakui mereka punya sudut pandang tersendiri dalam memandang dan membuat film yang mengangkat beladiri lokal menjadi lebih menarik dan punya cita rasa kelas dunia. Selain itu jaringan internasional yang dimiliki sutradara Hanuman membuat film ini punya kesempatan dipasarkan di dunia internasional, hal yang sama sudah terjadi di The Raid.

Tentang Bokator

Bokator berasal dari kata Labokator dalam bahasa khmer yang berarti menaklukkan singa (padahal di Asia Tenggara nggak ada habitat singa hehe). Beladiri ini diklaim sudah ada sejak 1700 tahun yang lalu pada masa kejayaan kerajaan Angkor. Setelah runtuhnya kerajaan Angkor, Bokator masih dipelajari orang-orang tertentu. Hingga pada masa Pol-Pot di Kamboja (Khmer Merah) yang membantai orang-orang Kamboja yang dianggap berbahaya bagi mereka: cendekiawan, agamawan, politisi, minoritas, dan banyak warga biasa, termasuk orang-orang yang menguasai seni beladiri. Banyak praktisi Bokator yang dibantai, ada juga yang berhasil kabur ke luar negeri. Salah satu yang selamat adalah Sam Kim Sean yang dianggap bapak Bokator modern, lari ke Amerika dia sebenarnya lebih mendalami dan mengajar Hapkido, karena mengetahui generasi muda Kamboja dan dunia pada umumnya tidak mengetahui tentang Bokator, tahun 2001 dia pulang ke Kamboja dan memperkenalkan kembali Bokator. Perkembangan Bokator  cukup pesat, tahun 2004 didirikan federasi Bokator Kamboja, dan menstandarisasi Bokator sebagai olahraga, tahun 2006 kejuaraan Bokator diselenggarakan, dan siap untuk dipertandingkan di SEA Games.

Kalau dilihat-lihat gerakan Bokator mirip-mirip Muaythai campur silat (menurut saya), banyak menggunakan serangan dengkul dan siku seperti Muaythai, tapi gerakannya lebih luwes juga ada tangkisan, tangkapan, bantingan, kuncian seperti silat juga. Bagi beberapa orang Kamboja, Bokator bahkan diklaim sebagai asal muasal dari Muay Thai, Bangsa Siam bagi mereka 'mencuri' teknik bokator setelah menaklukkan Angkor dan kemudian jadi Muay Thai. Aktor Thailand yang terkenal di film Ong Bak, Tony Jaa yang juga turut melambungkan Muay Thai diklaim sebagai orang khmer yang mempraktekkan Bokator, karena gerakannya di film lebih Bokator daripada Muay Thai (ya iyalah, Muay Thai kan untuk di ring, beda sama tarung bebas). Bahkan ada orang Kamboja yang mengklaim biksu-biksu Kuil Shaolin berasal dari Khmer dan mereka mengajarkan Bokator yang kemudian jadi Kung Fu, maka Kung Fu Shaolin berakar dari Bokator dan berasal dari Kamboja! Nanti apalagi ya, bisa jadi ada yang bilang silat berasal dari Bokator di Kamboja hehe. Mari tidak usah kita tanggapi pencarian jati diri bangsa Kamboja yang berlebihan ini, mereka sedang mengangkat kembali romantisme kejayaan bangsa khmer.

Anyway, anda bisa melihat gaya pertarungan Bokator di video ini. Meniru Muay Thai, pertandingan Bokator juga dibuat sistem profesionalnya dengan full body contact, lebih banyak unsur entertaining fight, seperti UFC & K1. Hal yang sepertinya mustahil terjadi di Pencak Silat dengan pro-kontranya di kalangan perguruan-perguruan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun