Mohon tunggu...
Aprina C K Zai
Aprina C K Zai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Senang-senangnya menulis di kening

Setipis kekuatan, setebal ketakutan, Tetaplah Berpengharapan. Roma 5:5.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Wonderful Indonesia: Eksplorasi Wajah Musik pada Relief Borobudur

15 Mei 2021   22:57 Diperbarui: 15 Mei 2021   23:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube, Sound Of Borobudur.

Satu-persatu alat musik yang bentuknya terpahat di relief, direkonstruksi alat musik yang benar-benar bisa dibunyikan. Selain itu, mereka melakukan riset dan kajian tentang relief-relief alat musik tersebut, dan menemukan bahwa sebagian dari alat-alat musik tersebut sampai hari ni masih ada, dan masih dimainkan di 34 provinsi di Indonesia dan di lebih dari 40 negara.

Paralel dengan proses tersebut, Trie Utami, Dewa Budjana, dan tim, mulai menggarap beberapa komposisi lagu yang dibawakan oleh para musisi yang memainkan berbagai alat musik hasil rekonstruksi dari relief, dengan melibatkan Purwa Tjaraka sebagai executive producer. Kini, musik Sound Of Borobudur telah berkembang menjadi sebuah orkestra besar dengan 30-40 orang musisi.

Eksplorasi Gerakan Sound Of Borobudur dapat memberi dampak besar untuk masyarakat. Saya berpikir, bahwa Gerakan Sound Of Borobudur dapat menggiatkan masyarakat di desa sekitar kawasan Borobudur untuk memproduksi alat musik yang tergambar dalam relief, termasuk pembuatan berbagai miniatur, mainan, gantungan kunci, fashion, dan suvenir-suvenir lainnya.

Bagi wisatawan, hal ini secara tidak langsung akan memperkenalkan sekaligus menggaungkan gema musik dari Borobudur kepada dunia, terlebih Borobudur saat ini telah ditetapan menjadi Destinasi Super Prioritas oleh Pemerintah Indonesia seperti yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam sambuatan pembukaan Seminar dan Lokakarya Sound Of Borobudur.

Hasrat yang lahir akibat seminar ini adalah segenggam harapan saya untuk dapat merasakan dan melihat betapa megahnya pergelaran orkestra dengan puluhan alat musik yang dimainkan dan berbunyi dengan indah secara langsung, yang akan menjadi citra pemersatu bangsa Indonesia.

Berbagai alat musik yang ada di relief-relief tersebut hingga hari ini masih ada, masih dimainkan, dan tersebar di berbagai wilayah nusantara dan di lebih dari 40 negara, seperti suling, siter tabung, kedire, gong, kecapi, balafon, marimba, garantung, mridagam, ghatam, udu, bo, bhusya, darbuka, dan lain-lain.

Adanya sebaran alat-alat musik tersebut menggambarkan bahwa pada zaman dahulu, antarbangsa di dunia saling berhubungan erat dengan jalur perdagangan, yang mengikutsertakan para musisi dari berbagai bangsa berkumpul pada suatu tempat untuk memainkan musik bersama, dan tempat tersebut adalah Borobudur. Atau kemungkinan lainnya, Borobudur merupakan sumber pengetahuan mengenai berbagai alat musik, lalu disebarluaskan oleh para musisi ke negaranya masing-masing atau ke wilayah nusantara lainnya.

Berbagai program dirancang Trie Utami dan kawan-kawan untuk menghidupkan kembali alat-alat musik yang telah hilang tersebut. Akan lebih menarik lagi, ketika nantinya kita bisa melihat alat-alat musik tersebut dimainkan secara jamz session dengan kolaborasi antara musisi nusantara dan musisi mancanegara, sehingga dapat menjadi konten berseri di media sosial terkhusus Youtube.

Ide ini bisa menjadi tumpuan pondasi untuk mengajak para musisi dari berbagai negara untuk bermain musik bersama dan mengumandangkan pesan perdamaian seperti yang tertuang dari nilai kehidupan (Ke-Tuhanan, apresiasi, penghargaan, solidaritas), yang telah terdokumentasikan dengan rapi dan indah dalam relief-relief Borobudur.

Borobudur menambah gagahnya Wonderful Indonesia, terlebih tapaknya yang semakin berjaya sebagai Destinasi Wisata Pusat Musik Dunia, dan Sound Of Borobudur menjadi gerak langkah yang melantun indah, membangkitkan jiwa patriotisme dan wujud cinta tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun