Mohon tunggu...
A Satria Pratama
A Satria Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Political Enthusiast

Penggemar kekuasaan, baik ketika dilihat sebagai konsep, guidance maupun predikat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ridwan Kamil Menuju 2024: Situasi-Situasi Politiknya

9 Desember 2021   09:06 Diperbarui: 9 Desember 2021   17:42 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)

Pendek kata, pilihan untuk berkontestasi di 2 (dua) tingkat pemilu tersebut mendorong Ridwan Kamil untuk betul-betul mempertimbangkan untung-ruginya terlebih dulu. Di Jabar dulu (lagi) saja, dengan elektabilitas yang stabil di 3 besar sehingga potensi menangnya besar, atau agak nekat maju Capres padahal survei selama ini belum benar-benar melegakan. 

Ketiga, dari sistem plutokrasinya. Dalam sesi Fisipol Leadership Forum yang diselenggarakan oleh Fisipol UGM pada Kamis, 2 Desember 2021, Ridwan Kamil yang menjadi narasumber lantas secara jujur mengatakan bahwa ia belum memiliki cukup logistik untuk maju Pilpres dan baru bergantung pada elektabilitas.

Padahal, dalam pemilu di tingkat nasional, apalagi Pilpres, logistik tersebut merupakan "hal yang harus ada" sebagai konsekuensi dari masih plutokrat nya sistem politik elektoral kita. Plutokrat sendiri merupakan predikat bagi sistem politik yang hanya bisa diakses oleh orang-orang bermodal. Oleh karenanya, pernyataan bahwa Ridwan Kamil tidak memiliki cukup logistik untuk maju Pilpres justru bisa dimaknai sebagai "undangan" oleh para pemodal untuk "bergabung".

Di sinilah dilema tersebut muncul: siapkah Ridwan Kamil menjadi Presiden yang tetap memperjuangkan kepentingan rakyat, meski, kemungkinan besar, kampanyenya jadi dibiayai oleh aktor ekonomi yang bekerja di balik layar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun