Kendala dan Cara Mengatasi PJJ terhadap Siswa dan Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19

Kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Terhadap Pelajar dan Mahasiswa                                         

Proses belajar jarak jauh yang awalnya digunakan untuk memutus penyebaran covid-19 atau virus corona ini tentu saja memiliki kekurangan. Bagi pelajar dan guru, maupun mahasiswa dan dosen yang terbiasa melakukan proses belajar mengajar dengan system tatap muka, tentunya hal ini menjadi perubahan yang cukup signifikan, Pembelajaran Jarak Jauh dinilai kurang efektif dalam mendukung proses belajar mengajar dikarenakan kendala-kendala sebagai berikut:     

1.  Metode Pembelajaran yang Tidak Fleksibel

Metode PJJ dinilai tidak fleksibel karena beberapa pelatihan hingga praktik harus dilakukan secara online Sehingga banyak siswa tidak bisa merasakan pengalaman seperti ketika melangsungkan praktik secara langsung atau bertatap muka, Sementara itu, bagi mahasiswa yang mengharuskan ke laboratorium atau praktikum juga merasa kesulitan karena harus berpindah ke intruksi online.

2. Masalah Konektivitas Jaringan Internet

Paling banyak yang dikeluhkan adalah masalah konektivitas atau jangkauan internet, karena tidak semua daerah memiliki sudah terjangkau jaringan internet Selain tak tersedianya jaringan internet, mahasiswa juga mengeluhkan jaringan internet yang lambat. Hal ini membuat mahasiswa kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring apalagi pelajar atau mahasiswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pelosok sangat susah untuk mencari sinyal dan yang terjadi pelajar dan mahasiswa tersebut tidak paham dengan materi yang sedang dibahas oleh guru dan dosen.

3. Fasilitas Gadget Yang Tidak Memadai

PJJ dilakukan secara online sehingga membutuhkan jaringan internet hingga fasilitas elektronik lainnya seperti handphone dan laptop.Keduanya tak hanya digunakan sebagai alat berkomunikasi antara siswa dengan guru, namun juga sebagai media menyampaikan dan mengirimkan tugas, Hal ini menjadi kendala karena tak semua siswa memiliki fasilitas tersebut. 

Masih banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak mempunyai handphone dan laptop karena tidak memiliki biaya untuk membelinya oleh karena itu, banyak siswa yang tak memiliki gadget harus meminjam tetangga hingga mencari sinyal di puncak gunung agar bisa mengunduh dan mengunggah materi belajar.    

4. Kuota Internet Cepat Habis

Selanjutnya adalah kuota internet cepat habis. Ketika pembelajaran dilakukan secara sinkron dengan menggunakan aplikasi telekonferensi, maka paket data yang biasa dipakai mahasiswa selama sebulan akan cepat habis Hal itu yang menyebabkan biaya untuk melakukan pembelajaran daring selama satu semester menjadi mahal oleh karena itu perusahaan penyedia layanan internet untuk menyediakan paketinternet dengan harga yang murah yang dapat dijangkau oleh pelajar dan mahasiswa.