Mohon tunggu...
Aprilia Widhiarti
Aprilia Widhiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Isu Sabotase dalam Peristiwa Tenggelamnya KRI Nanggala-402

28 April 2021   15:49 Diperbarui: 27 Juni 2021   13:13 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikabarkan bahwa KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali saat melakukan latihan tembak torpedo pada Rabu (22/4/2021). Prosedur yang dilakukan untuk latihan tembak sudah sesuai SOP sehingga kapal diijinkan menyelam namun beberapa menit kemudian kapal mengalami hilang kontak.

Setelah melakukan pencarian, Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono secara resmi telah menaikkan status hilangnya KRI Nanggala-402 dari fase submiss menuju fase subsunk. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil penemuan pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin dan pelumas periskop kapal selam. Selain itu juga ditemukan alat-alat yang biasa dipakai ABK untuk salat dan sponge. Hal tersebut mengindikasikan kapal tenggelam dikarenakan benda-benda tersebut tidak akan muncul kepermukaan jika tidak ada keretakan pada badan KRI Nanggala-402.

Pencarian KRI Nanggala-402 membutuhkan bantuan berbagai pihak dikarenakan alat yang kurang memadai. Negara-negara tetangga mulai banyak menawarkan bantuan untuk membantu mencari KRI Nanggala-402 yang tenggelam, seperti Singapura, Australia, dan Malaysia.

Dengan adanya bantuan tersebut KRI Nanggala-402 dapat ditemukan menggunakan ROV milik kapal MV Swift Rescue bantuan dari Singapura. Dari lokasi ditemukannya, KRI Nanggala-402 telah terbelah menjadi tiga bagian, yaitu kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selang timbul, dan beberapa pakaian ABK.

Berdasarkan beberapa temuan tersebut awak kapal yang bertugas dinyatakan gugur dan disematkan status on eternal patrol.

Terkait Indikasi Adanya Sabotase

Beredar kabar mengenai peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang diduga akibat sabotase negara lain mencuat. Banyak yang berspekulasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 di karenakan sabotase negara lain yang sedang mengincar laut Indonesia. Hal tersebut banyak diperbincangkan di kalangan masyarakat.

Indonesia negara yang memiliki banyak pulau. Sehingga hal tersebut bisa saja menjadi indikasi negara lain untuk menyiapkan misi terselubung untuk mendapatkan kelemahan negara Indonesia. Dikarenakan dengan mudahnya kapal-kapal negara lain masuk ke perairan Indonesia menandakan sistem keamanan yang masih kurang.

Namun hal itu tidak dapat dibenarkan sebelum mengetahui kondisinya secara pasti. Setelah ditemukan badan kapal baru dapat dipastikan mengenai penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Sampai saat ini pemerintah masih berupaya mencari cara untuk mengangkat badan kapal yang tenggelam di kedalaman 838 meter.

Dengan adanya kasus tenggelamnya KRI Nanggala-402 ini pemerintah seharusnya lebih tanggap terkait alutsista di negara Indonesia harus diperbaiki kembali. Alutsista yang sudah berumur puluhan tahun diperbaiki dan diganti agar peristiwa ini tidak akan kembali terjadi dimasa yang akan datang dan tidak kembali memakan korban tentara-tentara terbaik Indonesia.

Mengenai keluarga korban yang ditinggalkan akan diberikan santunan dan anak dari awak kapal tersebut akan di biayai hingga kuliah oleh Kementrian Sosial. 

AW

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun