Mohon tunggu...
Aprilia Sutrisni
Aprilia Sutrisni Mohon Tunggu... Mahasiswa - 201713500279 Unindra

Aprilia Sutrisni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Kenali Masalah Kesehatan Mental pada Anak!

16 Mei 2021   13:54 Diperbarui: 16 Mei 2021   14:01 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gangguan emosional-sosial terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya:

- Gangguan mood (alam perasaan). Mengutip dari laman Bipolar Care Indonesia, gangguan mood merujuk pada gejala utama berupa perubahan perasaan. Yang cukup umum dikenal berupa depresi (sedih, murung, putus asa) dan mania (perasaan senang berlebihan).

- Gangguan kecemasan (anxiety disorder). Anak juga bisa mengalami cemas. Namun, menyitat situs NHS, bagi sebagian anak, cemas bisa mempengaruhi perilaku dan pemikiran, sehingga cukup mengganggu performa di sekolah, kehidupan di rumah, dan kehidupan sosial mereka.

- Menarik diri dan keterasingan. Anak cenderung menarik diri misalnya karena tidak bisa beradaptasi dengan tuntutan dari lingkungan sosialnya.

- Stres akibat/terkait trauma. Anne berkata, peristiwa bencana dan terorisme di Indonesia turut menjadi stressor yang mengakibatkan angka stres pada anak cukup tinggi.

4. Gangguan perkembangan belajar

Gangguan perkembangan belajar terbagi lagi ke dalam beberapa jenis seperti berikut.

- Autistic spectrum disorder (ASD). Disebut demikian karena istilah ini menaungi berbagai masalah terkait perkembangan otak dan saraf anak. Variasinya beragam antara lain autisme, sindrom asperger, dan sindrom Heller.

- Skizofrenia masa kanak. Gangguan skizofrenia menimbulkan ciri halusinasi, gangguan bicara, delusi, perasaan datar dan tidak selaras, dan kehilangan kehendak.

- Disabilitas intelektual. Gangguan yang mengakibatkan anak lambat dalam mempelajari hal-hal baru karena kemampuan intelegensi di bawah rata-rata anak seusianya.

- Gangguan belajar spesifik, yang biasanya terkait faktor neurologis (saraf).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun