Mohon tunggu...
Aprilia Suci Arista
Aprilia Suci Arista Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi

Saya merupakan mahasiswi jurusan manajemen pendidikan islam UIN Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DARURAT DI MASA PANDEMI COVID-19

15 Agustus 2020   04:45 Diperbarui: 15 Agustus 2020   07:00 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir tahun 2019 covid-19 mulai menyerang Wuhan Cina. Saat itu beberapa negara bahkan Indonesia masih mengganggap hal yang biasa saja. Namun ketika pada awal januari 2020, covid-19 mulai sangat meresahkan, karena virus tersebut telah menyerang Negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 nama lain virus corona yaitu dengan penerapan karantina wilayah, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing (pembatasan interaksi sosial dan mewajibkan penggunaan masker).

Pada tanggal 16 Maret 2020 Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud RI memutuskan siswa belajar di rumah dengan bimbingan orang tua dengan berbagai konsekuensi yaitu penghapusan ujian nasional, uji kompetensi dan ujian praktik siswa dan agenda penting lainnya dibatalkan.

Pandemi covid-19 rupanya tak kunjung membaik hingga memasuki tahun ajaran baru 2020/2021. Namun sudah terlihat banyak perubahan yang dilakukan di bidang pendidikan sebagai upaya penyesuaian antara kurikulum dan pembelajaran dengan kondisi saat ini.

Keberlangsungan belajar di rumah sampai dengan sekarang menimbulkan permasalahan bagi orang tua, siswa dan guru karena belum terbiasa belajar jarak jauh. Kondisi masa pandemi covid-19 saat ini memungkinkan untuk pembelajaran dalam jaringan (Daring) agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Tidak semua pelajar, siswa dan mahasiswa terbiasa belajar melalui daring. Apalagi guru dan dosen masih banyak belum mahir mengajar dengan menggunakan teknologi internet atau media sosial terutama di berbagai daerah. Sehingga Pada prosesnya penyesuaian diri dalam melakukan pembelajaran ini tidak berjalan lancar seperti proses pembelajaran tatap muka.

Data terakhir pada 11 agustus 2020, ada 128.776 pasien yang terinfeksi covid-19, bertambah 1.693 orang (Kompas.com). Hal ini menunjukkan perkembangan kasus penyebaran covid yang massif dan sangat sulit diprediksi pertambahannya juga kapan berakhirnya. Tentu saja hal ini mempengaruhi kepada masa depan sekolah, kapan masuk sekolah lagi, kapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) manual di sekolah seperti biasa dan berbagai kegiatan sekolah lainnya yang tidak menentu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan sekolah memiliki tiga opsi kurikulum yang dapat diambil dalam kondisi darurat atau kondisi khusus di tengah pandemi global Covid-19 saat ini, melalui webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 (07/08/2020).

“Kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa” ujar Nadiem Makarim di Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Ia menyampaikan, sekolah dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Siswa tidak dituntut untuk merampungkan seluruh capaian kurikulum agar bisa naik kelas atau lulus. Pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus, tambah Nadiem, bertujuan memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.

Sekolah pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat memilih salah satu kurikulum dari tiga opsi yang ditawarkan: (1) Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, (2) Menggunakan kurikulum darurat, dan (3) Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

“Semua jenjang pendidikan pada kondisi khusus dapat memilih dari tiga opsi kurikulum tersebut” terang Mendikbud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun