Mohon tunggu...
Aprilia Rahman
Aprilia Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Berguna dan Bermanfaat

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar di Rumah: Butuh Kesiapan dan Pengetahuan

29 Maret 2020   12:59 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:58 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Belajar di rumah", bagi anak saya yang masih SD kata itu dibaca libur. Awalnya dia happy, merasa seperti liburan sekolah.

Tetapi setelah gurunya membagikan di grup WhatsApp kelasnya tugas - tugas apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya, keceriaannya memudar. Terlebih saya yang mengajarinya di rumah mungkin dirasa tidak lebih menyenangkan di sekolah.

Ternyata hal itu tidak hanya kami alami. Banyak yang mengeluhkan kalau belajar di rumah itu hanya sekedar mengerjakan tugas saja. Tugas yang begitu banyak setiap harinya. Untung saja tugas yang diberikan ke anak saya jumlahnya logis dan tidak memberatkan.

Ya, "belajar di rumah" butuh kesiapan dari kedua belah pihak yakni pihak sekolah. Guru harus siap mentransfer ilmu secara online dan murid harus proaktif menyimaknya. Namun, keterbatasan persiapan dan pengetahuan menjadi kendala. Contohnya saja, di kelas anak saya ada 19 siswa, tetapi hanya 14 yang memiliki WhatsApp. Lalu kemana yang 4? Dengan terpaksa tidak dapat mengikuti grup "belajar di rumah" karena keterbatasan orang tua mereka yang tidak memiliki WhatsApp.

Jadi, pada dasarnya yang harus disiapkan ke depannya untuk proses belajar online adalah kesiapan dari guru dan juga pengetahuan orang tua di rumah. Sehingga belajar di rumah bukan hanya menjadi tugas online.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk belajar di rumah adalah:

1. Siswa belajar mandiri dengan orang tua dan atau melalui aplikasi belajar online. Sekarang sudah banyak tersedia aplikasi belajar online gratis. Bahkan ada operator seluler yang menggratiskan kuota data demi mendukung kegiatan belajar di rumah.

2. Guru menyiapkan materi, misalkan berupa video pengajaran yang dibagikan di grup kemudian melakukan sesi tanya jawab dengan murid secara online agar dapat mengetahui sampai mana pemahaman siswa.

3. Yang tidak bisa ditinggalkan adalah orang tua siswa harus memiliki pengetahuan tentang belajar online itu sendiri agar dapat mendukung pembelajaran putra putrinya.

Semoga pandemi ini segera berlalu agar anak - anak Indonesia dapat bersekolah sepy sedia kala. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun