Perayaan Imlek tidak lengkap bila tanpa adanya kue atau makanan khas yang disajikan dan dinikmati bagi semua orang. Satu diantaranya ada kehadiran kue keranjang atau Nian Gao.
Tidak hanya sekadar kudapan, namun kue keranjang memiliki kekayaan filosofi terutama tentang merawat keberagaman, kerukunan dan persatuan bangsa.
Proses pembuatan kue keranjang memakan waktu hingga 12 jam. Enam jam untuk proses pengukusan dan enam jam setelahnya untuk proses pengendapan.
Karakternya yang lengket disebabkan perpaduan antara bahan gula pasir dan ketan yang dimasak dengan memakan waktu cukup lama.
"Lengket melambangkan simbol harmonisasi, kerukunan dan persatuan," ujar tokoh Tionghoa Masyarakat Belitung, Ayie Gardiansyah.
Sementara, bagi Martini salah seorang pembuat kue keranjang, Tahun Baru Imlek membawa berkah tersendiri bagi dirinya beserta keluarga karena pesanan kue keranjang tersebut meningkat.
Doa Terbaik untuk Indonesia
Ketua pelaksana harian Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan, Akok (63) menuturkan rangkaian sembahyang di Kelenteng tersebut akan dimulai pada, Jumat (24/)1 pukul 19:00 WIB hingga dini hari.
Kelenteng yang terletak dipusat kota Tanjung Pandan tersebut diperkirakan dapat menampung sekitar 300 umat yang akan bersembahyang.
Kelenteng yang dibangun pada tahun 1868 tersebut juga menampilkan parade barongsai dan pesta kembang api guna menyemarakkan malam pergantian Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili.
Akok menjelaskan, biasanya warga yang datang bersembahyang akan memanjatkan doa di altar yang pertama berdoa kepada dewa langit.