Mohon tunggu...
Aprilia Ferdiana
Aprilia Ferdiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menuliskan sesuatu yang semoga bisa menginspirasimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Malam

5 Juli 2020   21:30 Diperbarui: 5 Juli 2020   21:43 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada saat dimana seseorang merasakan kekosongan jiwa namun pikiran berkelana entah kemana. Gundah gulana datang secara tiba-tiba dan menetap dalam waktu yang lama. 

Ingin disudahi, menghibur diri dengan scroll sosial media malah semakin menambah beban pikiran. Akhirnya diam saja. Duduk di atas kasur tepat di pojokan, sesekali merebahkan diri lalu bangun lagi, ganti posisi, buka hp, rebahan lagi, duduk lagi, begitu seterusnya. Tak ada kata nyaman saat itu.

Kapanpun waktunya, tidak selalu sama setiap manusia. Namun tak terelakkan lagi, bahwa malam hari dalam keheningan yang menyesakkan adalah waktu favorit untuk setiap masalah muncul di permukaan dan saling berebut agar dipikirkan. 

Terutama ketika lampu mati dan bersiap untuk tidur. Tentang hari itu, hari lalu, atau hari esok, semuanya muncul. Bagi anak muda, mungkin seperti ini.

Masa depan memang belum pasti, tapi lakukanlah usaha yang berarti

Menginjak usia yang semakin dewasa, ada begitu banyak hal yang berseliweran. Mimpi-mimpi yang ingin direalisasikan, tekanan orang tua agar segera sukses, omongan orang yang tak bisa dikendalikan. 

Semuanya bercampur, dan rasa-rasanya memenuhi ruang otak. Takut meledak, akhirnya mencoba menghibur diri sesaat, jalan bersama teman dan hilanglah sejenak semua beban. 

Namun saat kembali ke peraduan malam, kau baru sadari bahwa kebahagiaan tadi siang adalah fana. Obat yang tak menyembuhkan secara keseluruhan. 

Putuskanlah malam itu bahwa kau akan bergerak menyelesaikan semuanya. Mengurangi semua hal yang kurang berguna, dan lakukan sesuatu yang mengarah pada apa impianmu. Sadarilah bahwa langkah-langkah kecilmu teramat sangat berarti dibandingkan diam di tempat.

Kisah perjalanan asmara orang sangat wah, tapi bersabarlah menanti skenariomu yang indah

Saat ini, sekali scroll Instagram saja gampang sekali ditemukan beberapa video keuwuan pasangan muda mudi. Tak jarang para jomblo keluar dan mengetikkan komentar seperti uwuphobia. Jiwa insecure seringkali muncul disaat seperti ini, menganggap diri kurang beruntung dibandingkan mereka dalam bingkai video berdurasi satu menit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun