Mohon tunggu...
Aprilia Dwi Utami
Aprilia Dwi Utami Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Sikap Toleransi dalam Moderasi Beragama

1 Desember 2021   12:43 Diperbarui: 1 Desember 2021   13:10 4156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Di Indonesia memiliki 740 suku bangsa, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa. 

Selain memiliki keberagaman suku, bangsa, dan budaya masyarakat Indonesia menganut beberapa agama yang berbeda seperti Islam, Hindu, Budha, Katolik, Protestan, Kong Hu Chu, dan masih banyak agama dan kepercayaan masyarakat setempat. 

Banyaknya keragaman etnis, latar belakang keluarga, agama tersebut saling berhubungan dan sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Banyaknya perbedaan yang ada di Indonesia terutama dalam bidang kepercayaan dapat menyebabkan selisih paham antara sesama masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan kesadaran diri yang tinggi akan toleransi dan pentingnya wawasan tentang moderasi beragama. 

Moderasi berasal dari bahasa Latin yaitu moderatio, yang berarti kesedangan yang mengandung makna penguasaan diri untuk tidak melakukan sikap yang berlebihan ataupun kekurangan. Beragama adalah memeluk atau menganut suatu agama sesuai prinsip dan kepercayaan kepada Tuhan dan kewajiban-kewajiban yang terikat dengan dengan kepercayaan tersebut.

Moderasi beragama berarti cara pandang kita dalam beragama, mengamalkan dan memahami ajaran agama yang tidak terlalu ekstrem. Pada masa sekarang masalah seperti ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian, hingga retaknya hubungan antar umat beragama masih menjadi permasalahan yang serius bagi bangsa Indonesia. Moderasi beragama sendiri merupakan kunci utama untuk menciptakan toleransi dan kerukunan akan sesama. 

Toleransi adalah sikap tidak ikut campur akan sesuatu yang dilakukan orang lain selagi itu tidak menyimpang dari aturan yang ada. Sedangkan toleransi beragama adalah sikap tidak ikut campur akan kehendak setiap manusia dalam memeluk agama, beribadah, dan menciptakan suasana yang kondusif antar masing-masing umat beragama.

Membangun sikap toleransi antar umat beragama sekarang masihlah menjadi masalah yang sulit untuk dilakukan.  Masih banyak orang yang kurang wawasan dan melakukan tindak intoleran dan diskriminatif pada golongan minoritas. 

Selain itu makin banyaknya aliran dari agama induk semakin menambah ruang pintu untuk dalam melakukan diskriminatif terhadap kelompok agama atau kepercayaan minoritas. Kebebasan beragama bukan berarti kebebasan tanpa batas. 

Dalam kebebasan beragama tetntu harus ada batasan dalam yang disepakati agar terciptanya suasana yang damai. Perlu adanya kesadaran pada masyarakat bahwa sikap toleransi itu perlu dipupuk dan dijaga agar terhindar dari adanya perpecahan.

Toleransi beragama yang dilakukan dengan penuh kesadaran akan menciptakan dan melahirkan sikap yang menginginkan kebersamaan, meskipun mengakui akan adanya perbedaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun