Mohon tunggu...
Apriliya Wijayanti
Apriliya Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Senja, Purnama, dan Angkasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pragmatik dalam Kehidupan Sehari-hari: Kajian Pengajaran Bahasa

13 Maret 2023   22:22 Diperbarui: 13 Maret 2023   22:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apriliya Wijayanti (Mahasiswa PBSI FKIP UNS)

Email: apriliapril379@gmail.com 

Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. (Dosen PBSI FKIP UNS)

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com

"Rekan-rekan seperjuangan, Salam Literasi!"

"Indahnya malam berbalut purnama nan gagah perkasa selalu meninggalkan kisah nan penuh suka cita, tak terkecuali malam ini. Cuaca yang tak menentu, suhu naik turun sekian derajat celcius tak menyurutkan semangat kaum penggiat literasi malam ini."

"Di temani secangkir kopi yang mengepul di keheningan malam, seakan membuka ruang kerinduan dan cinta akan literasi kita bersama."

Orientasi dalam berkomunikasi adalah belajar bahasa. Kedua hal ini merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi masyarakat, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini sejalan dengan fungsi dan kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi dinilai paling penting untuk mempersatukan seluruh elemen bangsa. Oleh sebab itu, bahasa dijadikan sebagai alat pengungkapan diri, baik secara tertulis maupun lisan. Sebagai alat komunikasi, bahasa tentu harus memiliki kriteria dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir baik secara estetis, etis, dan logis.

Untuk melaksanakan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Dewasa ini, sedang gencar mengenai pengajaran bahasa. Berorientasi pada suatu kemampuan bahasa alami yang dimiliki anak, seorang pengajar menimbulkan insting tersebut untuk diubah menjadi suatu keterampilan berbahasa. Seseorang yang belajar bahasa maka akan menempuh 4 proses keterampilan berbahasa, sebelum dikatakan orang tersebut mahir berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut antara lain, keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Untuk mewujudkan hal tersebut, melalui kurikulum sekolah tahun 2022 yang disebut kurikulum merdeka pemerintah mengimplementasikan kegiatan literasi di setiap sekolah di Indonesia.

Pembelajaran bahasa di sekolah, hendaknya didekati dengan berbagai cara yang komunikatif sehingga hasil pembelajaran dapat ditempuh dengan maksimal. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa adalah bidang kajian pragmatik. Bidang kajian Pragmatik merupakan suatu kajian bahasa dengan melibatkan berbagai aspek di luar bahasa yang mampu memberikan makna. Dengan demikian, pragmatik mengkaji  aspek-aspek makna, di luar makna leksikal yang dipakai bersama dengan arti struktural tuturan yang bersifat kompleks.

Kemampuan yang dimiliki peserta didik ini, akan sangat membantu dalam mempelajari kemampuan berbahasa sehingga dalam implementasi di masyarakat hal ini dapat berjalan dengan praktis. Kondisi ini, menjadi pijakan utama dalam implementasi pragmatik dalam komunikasi sehari-hari. Hal tersebut didukung oleh beberapa faktor dalam komunikasi. Faktor tersebut antara lain: mitra tutur, tujuan tutur, situasi tutur, konteks tutur, jalur tutur, peristiwa tutur, jalur tutur, dan sebagainya. Sejalan dengan hal tersebut, pada dasarnya pragmatik memiliki konsep dasar dalam studi bahasa yaitu tindak komunikasi, peristiwa komunikasi, dan situasi komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun