Mohon tunggu...
Prof Dr Apridar SE M Si
Prof Dr Apridar SE M Si Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Syiah Kuala

Guru besar ilmu ekonomi studi pembangunan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (apridar@unsyiah.ac.id)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebenaran Akan Selalu Muncul

22 Januari 2022   07:00 Diperbarui: 22 Januari 2022   07:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEBENARAN adalah sesuatu yang diperoleh dengan cara memikirkan atau merenungkan sesuatu yang dilakukan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, baik sesuatu itu ada atau kemungkinan ada. Kebenaran secara filsafat memiliki tahapan atau proses penemuan dan pengujian kebenaran yang unik dan dibagi dalam beberapa kelompok (madzab).

Kebenaran tentu akan muncul apabila mengunakan rujukan yang benar serta jujur dalam menerapkan serta mengaplikasikan terhadap kajian tersebut. Apabila tidak jujur atau memiliki sikap dusta dalam menerapkan kebenaran atau berdusta terhadap nikmat yang telah Allah SWT berikan, maka ganjaran yang tepat adalah azab yang pedih. Bagi yang taat serta jujur dalam melaksanakan kebenaran tentu akan muncul serta sejarah akan mencatatnya.

Banyak sekali golongan yang minoritas , namun dengan kekeh terhadap kebenaran yang mereka bawakan walau ditentang oleh kebanyakan dari kaum yang sesat membuat mereka dikucilkan masa tersebut. Namun Allah SWT mengangkat kaum minoritas tersebut dengan mengabadikan dalam Al Quran, sehingga banyak manusia sekarang paham terhadap kebenaran yang mereka bawakan.

Imam Bukhari meninggal dalam keadan terasing yang dikucilkan serta dimusuhi oleh kebanyakan manusia saat itu dikarenakan kedengkian terhadap kenbenaran yang beliau praktekkan. Dengan kegigihan serta keteguhan hati, berbagai cobaan beliau hadapi dengan tetap menyerahkan diri kepada pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya. Tingkat kesabaran yang begitu tinggi, akan selalu Allah muliakan di dunia serta diakhirat kelak.

Setiap pekerjaan yang dilakukan manusia walau sebiji zarah, akan selalu mendapat ganjarannya. Tidak ada sedikitpun yang dizalimi terhadap perbuatan yang kita lakukan. Bagi mereka yang cerdas, tentu tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk berbuat kebajikan. Karena kebajikan yang diperbuat, selalu kembali dituwaikan didunia maupun diakhirat kelak. Spirit untuk mau berbuat kebajikan serta tekat menjauhi kemungkaran harus selalu diciptakan.

Perjalanan menuju kampung akhirat yang begitu panjang, sangat memerlukan bekal yang mencukupi. Tabungan amal yang diperbuat, akan tercermin pada jiwa yang tenang dengan hati yang lapang. Amal kebajikan yang diperbuat akan dinikmati didunia dengan kemuliaan, serta diakhirat akan memetik kenikmatan dari tingkat ketaqwaan yang diperoleh. Orang taqwa  hidup didunia akan selalu memperoleh keberkahan.

Imam Ahmad di cambuk dan dipenjara oleh penguasa selama 30 bulan karena tidak mau menuruti permintaan Khalifah Makmun untuk mengakui sisi kemakhlukan Alquran yang diyakini oleh Aliran Muktaziah yang semakin melenceng.  Namun beliau lebih memilih Alquran merupakan kalamullah yaitu kebenaran hakiki yang bersumber dari Allah SWT. Kegigihan beliau untuk meneruskan kebenaran sunatullah menjadikan beliau sebagai imam ahli sunnah.

Imam hambali yang sangat menguasai tafsir Alquran merupakan ulama besar fiqil yang termasuk dalam empat imam mazhab. Nama lengkap beliau Muhammad bin Hanbal bin Hilal, lahir di Baghdad Irak pada Rabiul Awal 164 Hijriah atau 780 Masehi. Ayah beliau pimpinan militer Khurasan dan Ibu beliau pengajar Alquran dan hadis di Persia. Semasa kanak-kanak beliau kakeknya Hambal bin Hilala merupakan Gubernur Persia pada masa Dinasti Umayyah.

Imam syafii  sangat memuji kecerdasan Ahmad bin Hanbal (Imam Hambali) dan pernah mengusulkan beliau sebagai qadi kepada Khalifah Al-Amin, namun beliau menolaknya. Imam Hambali dikenal dermawan dan tekun beribadah. Hampir setiap hari  ia berpuasa dan tidurnya pun sedikit sekali sekali. Lebih banyak shalat malam dan witir hingga subuh tiba. Kebenaran yang beliau perjuangkan, hingga kini masih muncul dan menjadi pedoman sebahagian besar umat Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun