Mohon tunggu...
Prof Dr Apridar SE M Si
Prof Dr Apridar SE M Si Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Syiah Kuala

Guru besar ilmu ekonomi studi pembangunan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (apridar@unsyiah.ac.id)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Munafik Peretas Ikatan Bangsa

31 Desember 2021   08:00 Diperbarui: 31 Desember 2021   08:25 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAJU-nya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki bangsa tersebut. Dengan adanya bonus demografi yang dimiliki oleh suatu bangsa, maka momentum tersebut, merupakan kesempatan emas dalam membangu suatu bangsa yang bermartabat. Dimana dengan adanya kebersamaan yang saling melengkapi, menjadikan hidup ini terasa semakin indah dan mempunyai nilai guna yang lebih bermanfaat.

Kenyamanan dalam tatanan kehidupan akan hilang, bila nilai-nilai kebersamaan serta etika moral telah hilang dalam tatanan kehidupan masyarakat. Dimana dengan ikatan etika moral, akan membuat ketentraman serta kenyamanan akan tumbu dalam kehidupan bermasyarakat. Namun apabila ikatan kekuatan tersebut telah dicerai berai oleh golongan perusak yang hanya memikirkan kepentingan diri dan kelompoknya, maka ketentraman dan kenyamanan yang ingin dicapai semakin jauh dari harapan.

 

Munafiq merupakan sifat dari seseorang melekat pada dirinya yang terlihat secara lahiriah atau jasmaninya beriman, tetapi dalam hatinya menentang atau kafir. Golongan munafik apabila berbicara ia berbohong, bila berjanji mengingkari dan bila diberi amanah  berkhianat. Prilaku buruk yang telah membawa dirinya kembali kepada kesesatan sering ditutupi dengan pencitraan seakan-akan kaum munafik tersebut bagaikan pahlawan yang popular.

Sifat tercela yang mana bersikap plin-plan yaitu tindakan  lain di mulut dengan apa yang tertanam dalam dihati, hal tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT sehingga diakhirat ia akan dijadikan sebagai bahan bakar panasnya api neraka. Siksa yang pedih diberikan kepada kaum yang sombongan dan berani menutupi kebenaran  untuk kembali kepada kemungkaran merupakan  hukuman yang pantas diterima kaum munafik tersebut.

Allah SWT dalam QS An-Nisa' ayat 88 mengingatkan, maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka kepada kekafiran disebabkan usaha mereka sendiri. Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah. Barang siapa diberikan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan untuk memberi petunjut baginya. Penegasan dari pencipta langit dan bumi serta seluruh isinya ini agar umat Islam untuk dapat bersatu padu dalam melawan kemungkaran dimuka bumi ini.

Kaum yang sering ingkar terhadap janji yang diucapkan, membuat tatanan kehidupan masyarakat mengalami ketidak pastian. Kebohongan yang sering dilakukan terutama untuk menutupi kebohongan yang pernah dilakukan, membuat dirinya terombang ambing dalam kesesatan yang nyata. Sehingga mereka menginginkan agar semua manusia menjadi munafik agar sama seperti mereka. Allah SWT mengingatkan agar kita tidak menjadikan mereka sebagai teman setia dan penolong dalam berbagai aktivitas. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong dari setiap persoalan yang kita hadapi.

Orang beriman diharapkan menjadi penegak keadilan dan menjadi saksi karena Allah SWT sangat senang kepada orang-orang berlaku adil. Bahkan kepada musuh yang telah nyata kesesatanya, apabila ia tidak memerangi serta menghalang-halangi umat muslim untuk beribadah di Rumah Allah disuruh untuk berlaku adil. Anjuran yang sangat mulia tersebut menandakan bahwa Islam itu agama "Rahmatan Lilalamiin".

Kebajikan atas kesempurnaan dari ajaran Islam, jangan sampai dikotorkan oleh pikiran jorok dari kaum munafik yang sangat cinta dunia secara berlebihan. Untuk dapat menguasai materi serta jabatan yang sangat diinginkan, mereka sering menghalalkan berbakai tindakan termasuk menjual kalam ilahi dengan harga murah. Sehingga Allah SWT mengingatkan agar kita jangan menjadikan teman terhadap kaum yang sudah dimurkai oleh Allah SWT.

Sikap ingkar janji yang sering dilakonkan oleh kaum munafik, harus menjadi pembelajaran yang sangat penting bagi umat muslim. Jangan sampai janji-janji manis yang dilontarkan "menina bobokkan" umat Islam dalam beribadah dimuka bumi ini. Kedustaan yang sudah menjadi kebiasaan dari prilaku kaum munafik sering membuat umat muslim terjebak dalam tindakan kenistaan. Bahkan dengan pogahnya mereka memecah belahkan umat Islam sehingga memutuskan tali silaturahhim yang telah terbina dengan baik.

Sering sekali kepercayaan serta amanah yang dititipkan kepada kaum munafik dilaksanakan dengan khianat yang nyata dengan tidak melaksanakan amanah tersebut sebagai mana sumpah janji yang diucapkan ketika ia dilantik. Bahkan bila ada yang mengingatkannya dengan melakukan kritikan membangun, sering disikapi dengan pembungkaman serta hukuman yang berlebihan bagi mereka. Tindakan represif yang dilakukan agar tidak ada lagi yang berani untuk mengkritisi berbaga kebijakan yang diperbuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun