Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Romantis

14 Juli 2017   08:08 Diperbarui: 14 Juli 2017   08:38 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bayu malam terasa menggigit

Hempasannya terasa amat keras

Menusuk-nusuk kedalam kulit 

Siapapun yang berada disekelilingnya akan menggigil

Begitupun aku sangat kedinginan 

Suasana malam terasa romantis 

Terlihat bulan purnama mengintip disela dedaunan 

Cemburu melihat kebersamaan makhluk Tuhan 

Malam semakin hangat Dengan api obor yang melambai-lambai

Mengantar kebersamaan kita dengan tunas muda

Malam ini sangat dingin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun