Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Noormah (Bagian Enam)

3 November 2020   08:41 Diperbarui: 3 November 2020   08:51 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baju Gamis warna merah marun, semuanya berwarna merah hati mulai dari baju hingga kerudung panjangnya,"

"Trus, Bapak bayari, Baju itu?"

"Iya, Bapak bayar lunas walaupun awalnya Rahmi tidak mau menerima pembayaran itu dan dia iklas kalau baju gamis pesanan Noormah itu mau Bapak bawa pulang,"

"Trus, Baju itu Bapak bawak pulang?"

"Tidak, Bapak berikan pada seorang Perempuan yang selama ini Bapak perhatikan rajin sholat di Mushola dekat Pasar Kandis,"

"Perempuan itu mau menerimanya?"

"Mau, Bapak bilang ke Perempuan itu, bahwa mana tau dengan dipakai untuk melakukan ibadah, Noormah ikut dapat sedikit pahala dari ibadah yang dia kerjakan,"


Bersambung

Catatan: Di buat oleh, Warkasa1919 dan Aprianidinni. Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Cerita ini juga tayang di secangkirkopibersama.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun