Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Penyulam Rindu

25 September 2020   12:58 Diperbarui: 25 September 2020   13:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serpihan rindu selalu menyapa dan mendekati perempuan penyulam rindu, seolah tau bahwa serpihannya akan dirawat dan disatukan dengan serpihan rindu yang selalu menghampirinya.

Sulaman serpihan rindu memenuhi ruang hati sampai tak bersisa, menyatu dengan merahnya darah, mengalir deras dalam tubuh.

Wanita penyulam rindu selalu menutupi tubuhnya dengan sulaman rindu yang ia kumpulkan penuh kesabaran.

Berbulan-bulan serpihan rindu ia sulam dan tersimpan rapi, sampai tangan kokoh akan membawa sulaman rindu bersama tubuhnya untuk menyatukan serpihan rindu yang dibawanya.

Serpihan rindu terbentang luas tak berujung,  tergenggam erat tangan kokoh tak terlepas.

ADSN1919

Catatan tayang di secangkirkopibersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun