Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajahmu Terukir dalam Purnama

10 Agustus 2020   08:08 Diperbarui: 10 Agustus 2020   08:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Wajahmu terlihat ketika purnama menerangi malam, meneduhkan

Walau engkau bersembunyi dalam detak jantungku, aku bisa melihatmu

Waktu telah menjawab semua, sebuah kehadiran

Wangi tubuhmu merasuk jiwa, melekat kuat

Wewangian bunga tujuh rupa tak ada apa-apanya, tak goyahkan sebuah tekad

Wajarlah bila tak bisa berpaling, meski perhiasan dunia menyilaukan

Warna warni dunia terlihat indah, sepasang mata saling bertatap

Wejanganmu terpatri dalam jiwa, mendarah daging menyatu aliran darah

Walau jarak terbentang, hati tetap bertautan

Wajahmu selalu hadir dalam setiap napasku, sehidup semati.

ADSN1919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun