Wajahmu terlihat ketika purnama menerangi malam, meneduhkan
Walau engkau bersembunyi dalam detak jantungku, aku bisa melihatmu
Waktu telah menjawab semua, sebuah kehadiran
Wangi tubuhmu merasuk jiwa, melekat kuat
Wewangian bunga tujuh rupa tak ada apa-apanya, tak goyahkan sebuah tekad
Wajarlah bila tak bisa berpaling, meski perhiasan dunia menyilaukan
Warna warni dunia terlihat indah, sepasang mata saling bertatap
Wejanganmu terpatri dalam jiwa, mendarah daging menyatu aliran darah
Walau jarak terbentang, hati tetap bertautan
Wajahmu selalu hadir dalam setiap napasku, sehidup semati.