Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dukun [Bagian Satu]

11 Juli 2020   16:57 Diperbarui: 12 Juli 2020   16:25 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*****

Aku terjaga dari tidurku dengan badan terasa sakit semua. Ini adalah mimpi buruk yang ketiga kalinya Aku alami di dalam minggu ini. 

Masih di atas tempat tidur, kucoba menggerak-gerakkan tubuhku, kuraba kedua kaki-ku. Sakit sekali, sepertinya ada engsel tulang kaki-ku yang terlepas dan ketika Aku coba untuk menggerakan kedua kaki-ku ini sepertinya ada yang berbunyi.

Aah sakit sekali!

Aku meringis kesakitan saat mencoba untuk menggerakkan kedua kaki-ku kembali. 

Aku hendak bangun dari atas tempat tidurku tetapi kedua kaki dan kepalaku sakit sekali.

*****

Seminggu sudah berlalu semenjak Aku bermimpi tentang Dukun yang masih saja terus berulang setiap kupejamkan kedua mataku ini. Hari demi hari kujalani dengan tidak biasa, seperti hari-hariku sebelum Aku bermimpi tentang Dukun itu. Saat ini perasaanku terasa begitu hampa dengan kepala dan badan terasa sakit semua.

Tuhan... Apa yang sebenarnya tengah terjadi denganku saat ini? Kenapa badan dan kepalaku terasa sakit sekali?

Hari-hari yang kujalani saat ini lebih banyak kuhabiskan di atas tempat tidur. Semenjak Aku bermimpi tentang Dukun untuk  pertama kalinya dulu, semenjak itu hari-hari yang kujalani bagaikan berada di dalam Neraka di atas tempat tidurku sendiri. Saat ini Aku lebih banyak menghabiskan waktuku dengan berbaring sambil merintih kesakitan di dalam Kamar ini.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun