Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Diriku Ingin Memeluk Aku

28 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 28 Juni 2020   11:26 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wallpaperbetter.com

Saat diriku  melihat "aku" berurai air mata ditempat hening, diri ini tau teramat tau   bahwa "aku" merasa lelah teramat lelah. Ketika ujian kesabaran dirasa berat, genangan mata pelepasnya

Dikala "aku" merasa sendiri, ingin rasanya diri ini memeluk "aku" sekedar menemaninya, percayalah, ada Tuhan tempat mengadu sebaik-baik tempat menyimpan rahasia

Dikala mulut-mulut sibuk berkicau ketika dirasa tak berkepentingan, kepercayaan berbalik menjadi mata panah, percayalah Tuhan Maha Melihat

Sebuah goresan dirampas, mengunci  ukiran kata demi kata, percayalah Tuhan akan sampaikan, hembusan angin penyampainya, "aku" akan selalu terlihat meski kelopak tertutup, kobaran rindu selalu ada meski mulut terkunci

Rasa ikhlas dan sabar tak berbentuk, tak tergenggam, tak pula  terlihat bagai  udara, tapi ia akan terasa oleh hati yang mempunyai rasa yang sama, tak perlu terucap tapi rasa yang bicara

ADSN1919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun