Saat diriku  melihat "aku" berurai air mata ditempat hening, diri ini tau teramat tau  bahwa "aku" merasa lelah teramat lelah. Ketika ujian kesabaran dirasa berat, genangan mata pelepasnya
Dikala "aku" merasa sendiri, ingin rasanya diri ini memeluk "aku" sekedar menemaninya, percayalah, ada Tuhan tempat mengadu sebaik-baik tempat menyimpan rahasia
Dikala mulut-mulut sibuk berkicau ketika dirasa tak berkepentingan, kepercayaan berbalik menjadi mata panah, percayalah Tuhan Maha Melihat
Sebuah goresan dirampas, mengunci  ukiran kata demi kata, percayalah Tuhan akan sampaikan, hembusan angin penyampainya, "aku" akan selalu terlihat meski kelopak tertutup, kobaran rindu selalu ada meski mulut terkunci
Rasa ikhlas dan sabar tak berbentuk, tak tergenggam, tak pula  terlihat bagai  udara, tapi ia akan terasa oleh hati yang mempunyai rasa yang sama, tak perlu terucap tapi rasa yang bicara