Sebelum saya menulis, saya tekankan di sini biar tidak ada kesalah pahaman karena saya tidak bermaksud promosi, dengan penulispun saya tidak pernah bertemu atau kenal dekat, saya hanya ingin mengapresiasi karya teman-teman yang ada di sini.Â
***
Saya salah satu penggemar cerita misteri, karena membaca cerita misteri itu mengasyikkan dan punya sesuatu yang mungkin hanya saya yang dapat  merasakan bukan rasa takut tapi ada sensasi lain kalau membaca buku misteri.  Tapi jangan sampai saya menonton film horror karena saya tidak suka mendengar suara musiknya yang selalu mengagetkan.
Kompasianer penulis cerpen misteri yang bukunya sering saya beli adalah pak Mim, beberapa tulisannya menjadi koleksi perpustakaan mini saya. Sekarang yang mau saya tulis adalah buku Jirih yang penulisnya seorang kompasianer juga yaitu G Lumakto. Saya tertarik memiliki bukunya karena yang utama adalah cerita  misteri atau horror dan membayar dengan harga yang tidak ditentukan dan 50% penjualan disumbangkan oleh beliau, pada mereka yang rentan secara ekonomi akibat Pandemi Covid-19 dalam bentuk sembako.
Tapi, ketika membaca halaman paling pertama yang dimulai bukan dari angka satu, hati saya agak ciut membaca tulisan yang di tulis pengarangnya tentang ikatan kain kafan  yang  ada di buku itu. Saya langsung tutup buku itu dan belum berani membaca halaman berikutnya. (Baru kali ini saya agak ciut membaca buku misteri).
Kembali pada buku Jirih, saya penasaran ingin membaca lagi  dengan mengumpulkan keberanian, tapi kertas pembatas tidak saya lirik-lirik dan masih tersimpan di halaman depan.  Cerita dalam buku Jirih kumpulan cerita mini misteri, ceritanya memicu adrenaline dengan akhir cerita yang tidak di sangka-sangka. Setiap membaca buku Jirih pasti saya menoleh ke belakang, merasa ada yang ikut baca, Hehehe.
Penulis buku Jirih berhasil membuat saya degdegan dengan jalan cerita.  Itulah asyiknya membaca buku misteri takut tapi penasaran dan secarik kain pada kertas pembatas  mengingatkan saya bahwa setiap perjalanan pasti ada akhirnya. Oke deh saya tunggu buku selanjutnya. Salam Literasi