Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kelelawar Bercelana Pink

22 Maret 2020   04:20 Diperbarui: 22 Maret 2020   04:20 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bobo.grid.id


Satu tanya padamu

Ketika rerimbun pohon menyembunyikanmu

Dalam gelap hutan 

Sinyalpun enggan mendekat

Apa hutan ramah padamu?

Apa air mata langit menemanimu?

Reribu tanya berkecambuk

Kutitip pada illahi

Doa tercurah dalam diam

Berharap Tuhan tidak pertemukannya

Menghirup aroma tubuhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun