Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hari Ulang Tahunku

3 Desember 2019   12:50 Diperbarui: 29 Maret 2020   15:03 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sarjanakata.com

Tuhan, apakah ini hari ulang tahun terakhirku?
Semoga tidak!
Aku masih ingin meronce kehidupan
Dengan lelaki yang aku cintai
Bersama kakak yang menyayangiku seperti adik sendiri
Bersama Putri kecil yang selalu berteriak bundaaaaaaaa

Tuhan, separuh hidup telah aku jalani
Aku korbankan demi kebahagiaan orang lain
Apa aku salah ketika aku ingin merasakan bahagia?
Apa aku salah ingin hidup dengan orang yang aku cintai?
Bahagia harus diciptakan
Bahasa klasik yang sering aku dengar
Apa engkau tahu, aku sering menciptakan rasa bahagia
Apa yang aku dapat? Semu

Tuhan, seandainya ini ulang tahun terakhirku
Ijinkan aku tiada dalam dekapan sayap kokoh yang selalu melindungiku

Selalu menghangatkan dalam setiap gigilku

Memberikan genggaman untuk selalu bersama

Membersihkan noda-noda dalam warna putihku

Memberikan untaian doa dalam kebersamaan

Tuhan, tetapkan dia untukku lelaki yang meredupkan silau mataku

Menarik dari cengkeraman taring-taring haus darah

Mengorbankan hidupnya demi aku

ADSN1919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun