Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Medalimu, Nak

11 November 2019   16:03 Diperbarui: 19 Desember 2019   08:01 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas menyengat


Ketika memilih berteduh


Semutpun enggan keluar


Engkau tetap bertahan nak


Panas mentari tak kau rasa


Berlatih...terus berlatih


Menarik busur melesat anak panah


Gagal...tak putus asa


Mencoba terus mencoba

img-20191111-103500-669-5dc92353097f3649f9660192.jpg
img-20191111-103500-669-5dc92353097f3649f9660192.jpg

Dok pribadi


Tangan terasa perih sudah biasa


Kulit bertambah hitam, tak mengapa


Demi mengharumkan nama sekolah


Sekarang kau tersenyum bangga


Sekolah di pelosok tak masalah


Busur pinjaman tak mengapa


Mendali dalam genggaman

img-20191111-103500-696-5dc92383097f365975555d52.jpg
img-20191111-103500-696-5dc92383097f365975555d52.jpg

Dok pribadi


Jangan putus asa nak


Tuhan bersama orang sabar


Usahamu tak sia-sia nak


Jangan kecil hati dari sekolah kecil


Karena kita bermental juara!

ADSN1919

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun