Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menyapa Senja dengan Segelas Kopi

26 April 2019   18:03 Diperbarui: 26 April 2019   18:31 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit siang berganti baju senja
Terlihat anggun penuh sinar jingga
Terlihat hiruk pikuk ingin kembali pulang
Senja sebagai alarm waktunya untuk orang terkasih
***
Senja selalu tersenyum ramah
Penghilang panas menyengat
Sebagai tanda Dewi malam segera menyapa
Langit senja terlihat sepintas memberi kesempatan Dewi malam
***
Melihat senja teringat kopi buatanmu
Kau seduh dengan ikhlas penuh cinta hingga takarannya pas
Bila kau cicip dengan ujung lidahmu
Maka kopi pahitpun akan terasa manis
***
Maukah engkau ku buatkan segelas kopi susu?
Kuberi cap di bibir gelas dengan lipstick merah marun
Sebagai penawar rasa manis di kopimu
Bolehkah aku membersihkan lelehan kopi di sudut bibirmu dengan satu kecupan?

ADSN, 260419

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun