Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah, Ijinkan Aku Bercerita

14 Desember 2018   10:46 Diperbarui: 6 Februari 2019   19:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah, kau ajarkan arti sabar, ternyata sulit dan sakit, jika aku tak mendengar nasehatmu aku ingin berteriak sekencangnya, biar semua tahu sesak yang ku rasa, mengeluarkan petir dibalik awan,  cerah menjadi redup diiringi topan penghancur keindahan berhias ketakutan.

*

Tapi aku ingat nasehatmu ayah, petir dan topan kembali kusembunyikan, biar pelangi terlihat bersama hangat sinar mentari, agar kulihat senyuman di sekelilingku, mendung dan hujan? Biarlah hanya aku yang merasakan.

*
Ayah, sabar itu berat tapi akan selalu kulaksanakan nasehatmu. Aku ingin sepertimu meski berat dan tertatih-tatih. Terimakasih ayah, karenamu aku tahu arti sabar.

ADSN, 141218

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun