Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan ADSN 35, Semua Sama di Mata Tuhan

21 Oktober 2018   14:29 Diperbarui: 21 Oktober 2018   14:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru : "Bu nanti kita jalan yu, ke sate Maranggi".

Saya : "Ayo, kapan?".

Guru : "Sabtu ini bu".

Saya : " Duh saya jadi juri puisi".

Guru : " Gimana kalau hari Jum'at bu, saya mau ngajak ibu makan".

Saya : " saya jadi MC pengajian tingkat kelurahan".

Guru : " Ibu malu ya, jalan bareng saya."

Saya : "Kenapa harus malu".

Guru : "Soalnya saya masih honor".

Kurang lebih seperti itu percakapan saya dengan seorang guru, ada rasa kaget, karena dia memposisikan diri sebagai bawahan yang masih honor dan saya sebagai atasannya.

Saya jelaskan, bahwa saya tidak punya pikiran seperti itu, bahkan saya sering makan bareng dengan penjaga, satu meja malah, tak ada sekat ataupun risih, karena dimata Tuhan saja semua sama, apalagi di mata saya yang bodoh ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun