Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membatik itu Anggun

15 Oktober 2018   21:44 Diperbarui: 21 Oktober 2018   09:31 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duduk bersimpuh
Didepan lilin panas
Cating menari dengan gemulai
Bagai tangan penari
Kain putih perlahan tergores
Penuh hati-hati
Tumpah
Rusaklah selembar kain
***

Wanita terlihat anggun
Di depan sehelai kain
Sedikit demi sedikit
Kain polos terlihat indah
Tangan terampil menyulapnya
Yang tak berharga menjadi lebih berharga
***

ADSN, 151018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun