Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saatnya Pamit

23 April 2018   20:46 Diperbarui: 23 Oktober 2018   09:07 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Hari sudah petang, di luar semakin gelap, tamu harus undur diri, pamit dari pertemuan sesaat, pertemuan yang merasuk dalam jiwa, melepas kerinduan yang terpendam.

Tamu harus mawas diri, tak mungkin tinggal terus di rumah itu, mengusik tuan rumah yang mau beristirahat. 

Saatnya pamit undur diri, dari rumah penuh canda tawa, kenangan tertinggal disana, suatu saat sang tamu akan kembali tapi tidak saat ini. 

ADSN, 230418

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun