Tak ada yang tahuÂ
Ketika datang bencanaÂ
Tak ada yang mauÂ
Harus diterima ketika datangÂ
Ketakutan terpancar dari wajah polos
Seolah berkata, "mengapa harus kami?"
Sayang, bencana tak kenal tempatÂ
Tidak pilih-pilih, bersabarlah
Senyum tersimbul dari bibir mungil
Terasa kering, seterik mentari
Bau lumpur masih terciumÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!