Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mah, Selipkan Namaku dalam Doamu

27 Desember 2017   13:21 Diperbarui: 27 Desember 2017   13:27 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang hari sang surya menyengat 

Terasa panas dan gersang 

Mentari seutuhnya memancarkan sinar 

Semut pun enggan melintas 

Entah mengapa  

Hati terasa dingin  

Terbayang wajah terkasih  

Sedang apa disana

Semenjak kau pergi

Tak kurasakan lagi dekapanmu

Usapan di rambutku 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun