Mohon tunggu...
Apir Imami
Apir Imami Mohon Tunggu... Lainnya - Pujangga yang mampir sejenak di dunia

Sirami jiwa dengan zikir pada Ilahi# Ibu dari seorang buah hati penyejuk jiwa# Long life education # Life is story # Fighter

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sejarah Terindah ketika Masih Kecil di Bulan Ramadhan

19 April 2021   05:44 Diperbarui: 19 April 2021   06:00 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Apir Imami

Setiap kali bulan Ramadhan datang, maka disaat inilah jadi rindu kenangan masa kecil. Karena bernostalgia itu indah, sering tersenyum sendiri jika tiba-tiba sekilas ingatan tentang cerita selama menjalani ibadah nan mengesankan ini.

Tentu masing-masing kita memiliki kisah yang tidak pernah terlupakan. Menjadi sejarah yang paling berharga dalam kehidupan. Terutama disuasana masa kecil yang cukup menyenangkan.

Berikut cerita berharga saat masih kecil diwaktu bulan Ramadhan:

1. Tidur disaat Tadarus

Di daerah saya (Kerinci-Jambi), mulai tadarus sepulang dari sholat Tarawih. Sekitar jam 21.15 WIB. Anggota banyak tuh, sampai mencapai 50 orang lebih. Tempatnya di rumah. Bergiliran. Misalnya, tanggal 1 Ramadhan di rumah kita, nanti tanggal 2 Ramadhan di rumah teman, begitu seterusnya.

Peserta yang masih kecil (SD), dianjurkan berada di dekat guru. Nah ... saat ini saya masih seusia anak SD. Jadi, selalu berada di samping guru. Sahabat saya juga nempel bersama. Jadi guru kedua, istilahnya. Karena lebih pintar dia baca Al-Qur'an dibandingkan saya.

Semakin banyak anggota yang hadir semakin lambat pulang. Sering pulang jam 01.30 WIB bahkan bisa telat lagi.

Saya dan sahabat saya termasuk kompak. Kompak berangkat, mengaji, pulang, dan kompak tidur diwaktu ngaji. Padahal guru di sebelah kita, tidak malu tuh.

Sering juga dibangunkan sama gurunya, tapi mau bagaimana lagi kalau kantuk sudah menyerang, ya tidur lagi. Seperti lagu "bangun tidur, tidur lagi ...." (Almarhum Mbah Surip).

Tapi gurunya juga pengertian, tidak tega membangunkan kami. Biarlah tidur asalkan tidak ribut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun