Mohon tunggu...
Apir Imami
Apir Imami Mohon Tunggu... Lainnya - Pujangga yang mampir sejenak di dunia

Sirami jiwa dengan zikir pada Ilahi# Ibu dari seorang buah hati penyejuk jiwa# Long life education # Life is story # Fighter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Rezeki dengan Orang di Sekitar Kita

29 Desember 2020   21:01 Diperbarui: 29 Desember 2020   21:04 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Apir Imami

Gaji pertama yang diterima dari majikan menimbulkan rasa haru yang tiada terkira. Meski tak seberapa tetapi mampu membuat hati senang. Sebagai tukang cuci motor dan mobil di bengkel Pak Rahmat yang berada di pinggir jalan yang cukup strategis.

Nanti, sekiranya sampai di rumah. Akan dibelikan segantang beras dan kebutuhan dapur. Ada tiga anggota keluarga yang menunggu di rumah, istri dan dua orang anak. Meski tak seberapa yang dibawa pulang, mudah-mudahan cukup memenuhi kebutuhan keluarga.

Di tengah perjalanan, saya berhenti di Kios beras dan warung. Membeli beberapa kebutuhan untuk memasak serta membeli roti dan gorengan.

Sebelum pulang ke rumah, saya berjumpa dengan dua orang ibu dan anak yang duduk bersandar di teras toko. Di hadapan mereka beberapa orang terlihat melintas. Sebagian orang memberi koin rupiah dan lembaran uang ribuan ke dalam kaleng kecil yang terletak di hadapan mereka. Ibu tersebut mengucap terimakasih kepada mereka yang telah bersedekah. Sedangkan anaknya mengelus perut dan tak sabar menunggu. Lirih suaranya, "lapar Bu ...," Ibunya menjawab, "sabar ya nak, nanti ibu beli makanan banyak untukmu."

Melihat adegan yang mengundang rasa pilu dan kasihan tersebut, saya pun mendekat. Duduk sejenak di hadapan mereka sembari menyisihkan beberapa makanan roti dan gorengan ke dalam plastik lalu merogoh saku baju dan menemukan uang Rp. 50.000 .

Plastik yang berisi roti dan gorengan segera diberikan kepada ibu tersebut kemudian disusul selembar uang lima puluh ribu.

"Bu, ini ada sedikit rezeki untuk ibu dan anak ibu. semoga bermanfaat," ucapku lemah lembut.

"Terimakasih ya nak, semoga Allah membalas kebaikanmu," ucap ibu tersebut penuh suka.

"Aamiin."

Saya pun mulai beranjak dari tempat itu. Suara penuh syukur dan keharuan dari ibu yang berkisar usia 40 tahun itu jelas terdengar. Tak kunjung berhenti ucapan Hamdalah dari mulutnya. Begitupula anaknya, mengusap buliran bening yang sempat muncul di sudut matanya. Dapat diperkirakan usianya sekitar 12 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun