Budaya menulis dan membaca telah menjadi kebiasaan di seluruh dunia. Karena beragam manfaat yang diperoleh dari rutinitas tersebut. Di antaranya, melatih daya pikir, kreatifitas, keterampilan, daya ingat, mengasah kepribadian, mencurahkan perasaan, dan sebagainya. Banyak informasi yang belum diketahui bakal terbantu dengan kegiatan membaca. Apalagi disertai aktivitas menulis untuk mengabadikan sebuah tulisan.
Membaca, tidak hanya melalui buku atau lembaran demi lembaran yang berisi berbagai tema dan kesimpulan. Tetapi bisa membaca alam semesta. Ya, maha karya Tuhan Yang Maha Esa terbentang luas di semesta ini, dapat dijadikan sebagai bahan bacaan ataupun renungan. Dapat pula dituangkan dalam bermacam-macam ide dan bentuk tulisan. Apakah tulisan yang bersifat non-fiksi atau fiksi? Kalau bersifat non-fiksi maka langkah yang diambil harus ada pengamatan, penelitian, analisis, proses, dan kesimpulan. Setelah itu barulah kita tuliskan.
Tidak jauh berbeda dengan tulisan non-fiksi, tulisan fiksi pun butuh proses yang panjang tetapi tidak serumit tulisan ilmiah. Karena menulis tulisan fiksi sebagian orang, mampu melalui imajinasi dan daya pikir tanpa perlu meneliti dan mengamati objek langsung. Contohnya menulis novel dan cerpen.Â
Dari keterampilan menulis tulisan fiksi, menurut saya seolah alam pikiran kita diajak untuk mengembara, menjelajah, dan berkelana di alam semesta. Berbagai adegan yang melintas dipikiran. Tergambar jelas seakan kita melihat langsung objek yang terjadi.Â
Di situasi seperti ini, saya merasa saat yang menyenangkan karena kita dapat membayangkan suatu kejadian dan peristiwa secara bebas. Tokoh dan perilaku yang akan dijadikan cerita, bergerak dengan sendiri. Adegan demi adegan terus berlanjut. Tergantung alur mana yang dipakai penulis. Apakah alur maju? Atau mundur?Â
Dari tulisan non-fiksi dan fiksi, saya lebih menyukai tulisan fiksi. Karena tulisan fiksi lebih fleksibel, dapat berimajinasi, mengekspresikan perasaan dan melatih daya ingat. Walau tidak menutup kemungkinan, kedua jenis tulisan tersebut bakal dicintai sepenuhnya. Jadi, tidak pandang pilih. Karena bagi mereka yang terjun ke dunia baca dan tulis, menurut saya selalu berusaha untuk menguasai kedua macam tulisan itu.Â
Intinya, menulis dan membaca merupakan kegiatan yang amat menarik. Terutama bagi pencinta dunia tersebut. Tiada hari tanpa membaca dan menulis. Seolah dua rutinitas itu telah mendarah-daging dan sulit ditinggalkan. Meski sibuk dalam urusan sehari-hari.
'Good luck' untuk jiwa yang setia terjun ke dunia literasi. Semoga Tuhan Yang Maha Penyayang memberkahi setiap aktivitas kita. Bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, oranglain, dan negara.
Jambi, 24 Oktober 2020