Mohon tunggu...
Apipudin 28
Apipudin 28 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang penulis amatir

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Baik Menurut Plato

6 Maret 2021   12:12 Diperbarui: 6 Maret 2021   12:17 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkah kita berfikir, apa sih arti diksi "baik" itu sebenarnya??? Mengapa kita harus baik??? Siapakah orang yang berhak menerima predikat baik??? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang perlu dikaji secara radikal.

Dewasa ini, banyak sekali orang yang memvonis bahwa dirinya itu baik, bahkan merasa paling baik. Akhirnyal, hal tersebut menimbulkan stigma negatif bagi pelakunya. Di sini, penulis tidak bermaksud untuk merasa baik ataupun paling baik. Penulis hanya ingin mengajak berfikir bersama, agar tidak terjadi kesalahan berfikir.

Plato pernah berkata, "Manusia itu baik, jika ia dikuasai oleh akal budi, buruk jika ia dikuasai oleh hawa nafsu".  Mengapa demikian??? Hal itu bisa terjadi dikarenakan jika kita dikuasai oleh hawa nafsu maka kita bukanlah kita, kita ada yang mengendalikan, kita ada yang mengontrol, tubuh kita dikendalikan oleh hawa nafsu dan tubuh hanyalah wadah dari jiwa.

Jadi, orang yang berhasil mengendalikan hawa nafsu berarti ia dapat diberikan predikat baik. 

Tapi, baik juga memiliki multi interpretasi. Misalkan seorang preman mencuri  dan merampok harta pegawai bank. Bagi preman, mencuri itu baik. Mengapa demikian? Bagi preman mencuri adalah cara terbaik untuk mendapatkan harta sebagai sarana menafkahi keluarganya.

Sedangkan menurut keluarga pegawai bank merampok dan mencuri harta adalah suatu perbuatan yang tidak baik, karena dapat membawa dampak yang buruk bagi perekonomian keluarga yang ditinggalkannya.

Artinya, baik atau buruknya kita tergantung kita berada pada sudut pandang yang mana. Jika kita berada pada sudut pandang keagamaan, maka mencuri adalah tidak baik, bahkan salah satu perbuatan yang di larang oleh agama. konklusinya, menjadi baik memang susah, tapi setidaknya kita ada itikad baik untuk mencoba lebih baik lagi.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun